GRESIK – Haul akbar Habib Abu Bakar Assegaf kembali menyedot lautan manusia ke pusat kota Gresik. Namun, sayangnya, ribuan jamaah yang memadati Masjid Jami’ hingga kawasan Alun-alun Gresik itu meninggalkan jejak yang tak kalah mencolok yaitu tumpukan sampah berserakan di mana-mana.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik mencatat, sedikitnya 3 ton sampah harus diangkut hanya dalam dua hari, mulai Jumat (13/6) hingga Sabtu (14/6/2025).
Sampah menumpuk hingga ke depan Pendopo Bupati, menjadikan wajah kota tampak semrawut pasca acara.
“Total ada 100 petugas yang dikerahkan, dibagi ke tiga zona, mulai kerja sejak Jumat siang sampai Sabtu,” kata Purwaningtyas Noor Mariansyah, Kepala UPT TPA DLH Gresik, Minggu (15/6/2025).
Pasukan kuning bekerja keras tanpa henti dibantu 1 dump truk, 1 pikap Bison, dan 4 kendaraan roda tiga dorkas demi membersihkan sisa euforia haul.
Fokus utama pembersihan berada di titik-titik padat massa seperti jalan protokol dan alun-alun kota.
Ia menyoroti perlunya peran tokoh agama dan panitia dalam mengedukasi jemaah agar menjaga kebersihan.
“Kami berharap ke depan para kiai dan tokoh agama juga bisa membantu mengingatkan jamaah soal pentingnya tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Acara haul memang jadi magnet tahunan di Gresik, tapi bila tidak dibarengi kesadaran kolektif menjaga lingkungan, maka tiap tahun pula kota ini akan dibanjiri sampah. (Fs)
