TNI/POLRI

Jualan Sabu Sambil Dagang Nasi Goreng, Pria Ini Diciduk Polisi Nganjuk

aksesadim01
2800
×

Jualan Sabu Sambil Dagang Nasi Goreng, Pria Ini Diciduk Polisi Nganjuk

Sebarkan artikel ini
Img 20250520 wa0064

NGANJUK – Aksi cepat dan tajam ditunjukkan Polres Nganjuk dalam membongkar peredaran narkoba di wilayah hukumnya. Dalam waktu hampir bersamaan, tim Satresnarkoba berhasil menggulung dua pelaku pengedar sabu dan obat keras berbahaya (okerbaya) dalam operasi yang digelar Sabtu dan Minggu malam, 18–19 Mei 2025.

Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., menyatakan bahwa keberhasilan ini berkat informasi dari warga melalui kanal pengaduan Wayahe Lapor Kapolres (WLK).

Respon cepat dari petugas membawa hasil nyata, dua pelaku, dua lokasi, dan segunung barang bukti berhasil diamankan.

“Pengungkapan ini adalah wujud komitmen kami dalam memberantas jaringan narkotika di Nganjuk. Dua tersangka kami amankan di Patianrowo dan Kertosono dengan modus yang cukup licik,” ungkap AKBP Henri dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).

Tersangka pertama, MB (28), ditangkap saat sedang berjualan nasi goreng di Desa Grombot, Kecamatan Patianrowo.

Siapa sangka, di balik profesinya sebagai pedagang, tersimpan aktivitas gelap sebagai pengedar sabu.

Sedangkan BH (49), ditangkap di pinggir jalan depan Pasar Wage, Kecamatan Kertosono, saat menunggu pembeli.

Dari hasil penggerebekan, polisi menyita total 3,37 gram sabu dalam 28 plastik klip, 2.541 butir pil dobel L, dompet lakban, dompet kecil warna merah muda, dua unit handphone, serta dua sepeda motor yang digunakan untuk operasional.

Barang bukti ditemukan di berbagai tempat, dari saku celana hingga diselipkan di pagar rumah dan jok motor tanda pelaku cukup lihai dalam menyembunyikan barang haram tersebut.

Menurut Kasat Resnarkoba Polres Nganjuk, IPTU Sugiarto, S.H., MB mengaku mendapat pasokan sabu dari seseorang berinisial E asal Pare, Kabupaten Kediri, yang kini masuk daftar buronan (DPO).

Sedangkan BH bertindak sebagai perantara yang menjual sabu atas permintaan pelanggan di wilayah Kertosono.

“Kami terus memburu pelaku lain yang masih berkeliaran. Modus seperti ini sering menyamarkan aktivitas mereka dalam pekerjaan sehari-hari agar tak terendus petugas,” jelas IPTU Sugiarto.

Polres Nganjuk kembali mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melaporkan segala aktivitas mencurigakan melalui Wayahe Lapor Kapolres (WLK).

Semakin cepat informasi diterima, semakin besar peluang aparat menggulung jaringan narkoba hingga ke akar-akarnya.

“Perang melawan narkoba butuh sinergi antara masyarakat dan aparat. Siapapun yang terlibat akan kami tindak tegas,” tegas IPTU Sugiarto.

Dengan kerja sama masyarakat dan aparat, Nganjuk terus bergerak menuju wilayah bebas narkoba. Waspada, lapor, dan lawan karena masa depan generasi bangsa bergantung pada tindakan hari ini. (Sdr)