BOJONEGORO – Aktivitas mencurigakan mobil tangki bertuliskan PT Lautan Dewa Energi yang kerap melintas di jalur nasional Bojonegoro-Surabaya tengah menjadi sorotan.
Pasalnya, kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar ini diduga membawa hasil sulingan dari tambang minyak tradisional di Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan semuanya dilakukan tanpa hambatan, bahkan terkesan kebal hukum.
Mobil-mobil tangki itu terlihat beroperasi saat malam hari, seolah sengaja menghindari pantauan publik dan aparat.
Parahnya lagi, perusahaan yang tertera di bodi mobil kerap berganti-ganti, seakan menyamarkan identitas asli dan memperkuat dugaan adanya aktivitas ilegal yang terorganisir.
Informasi di lapangan menyebutkan, solar yang dibawa oleh kendaraan tersebut berasal dari proses penyulingan manual dekat sumur tua di Wonocolo.
Setelah terkumpul dalam jumlah besar, BBM hasil sulingan itu langsung dijual ke pengusaha luar kota, dan pengangkutannya menggunakan mobil tangki yang datang langsung ke lokasi.
Tidak sedikit masyarakat menduga bahwa kegiatan ini berlangsung dengan “restu diam-diam” dari oknum aparat penegak hukum.
Yang lebih mencengangkan, kegiatan pengangkutan dilakukan secara berpindah-pindah lokasi dan beroperasi saat malam hari untuk menghindari sorotan.
Sistem ini seolah telah berjalan rapi dan sistematis, menjadikan aktivitas ilegal itu seperti bisnis legal yang berjalan terang-terangan.
Media ini masih terus menelusuri keberadaan para pemain di balik penyedia lapak solar di Wonocolo dan pihak-pihak luar kota yang terlibat dalam rantai distribusi BBM ilegal tersebut.
Dugaan sementara, hasil sulingan ini bermuara ke wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Masyarakat pun bertanya-tanya, apakah ada payung tak terlihat yang melindungi operasi ini, dan sampai kapan praktik seperti ini akan terus dibiarkan tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum.
Kami akan terus menggali dan membongkar tabir di balik peredaran solar ilegal dari perut bumi Wonocolo. (yen)
