Daerah

Serius Majukan Wisata, Bupati Bojonegoro Minta PHRI Aktif Promosi Daerah

aksesadim01
5095
×

Serius Majukan Wisata, Bupati Bojonegoro Minta PHRI Aktif Promosi Daerah

Sebarkan artikel ini
Img 20250719 wa0012

BOJONEGORO – Suasana berbeda tampak di ruang pertemuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro pada Jumat (18/7/2025).

Sebanyak 100 pelaku usaha pariwisata berkumpul, mulai dari pemilik hotel, restoran, spa, travel, hingga pengelola destinasi wisata.

Mereka bukan sekadar hadir, tetapi datang dengan semangat baru untuk membangun masa depan pariwisata Bojonegoro.

Dalam momen tersebut, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, membuka langsung kegiatan Pembinaan dan Pengawasan kepada Pelaku Usaha Pariwisata.

Ia tidak hanya hadir secara simbolis, tetapi juga memberikan arahan penuh semangat demi menggugah sinergi antara pemerintah daerah dan para pelaku usaha pariwisata.

“Bojonegoro ini kaya. Gunung Pandan, Kayangan Api, Wonocolo, Banyu Kuning, semua punya potensi besar. Tugas kita bersama adalah bagaimana membuat orang mau datang ke sini, merasakan keindahannya, dan mengenal budayanya,” tegas Bupati di hadapan peserta.

Bupati juga menyuarakan mimpi besar, menjadikan Bojonegoro sebagai Geopark UNESCO.

Untuk mewujudkannya, ia mendorong kerja sama konkret antara pemerintah, PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), serta para pelaku wisata lainnya.

“Saya ingin PHRI jadi mitra strategis. Jangan ragu beri masukan. Pemerintah siap menyambut segala ide dan kerja sama untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bojonegoro,” imbuhnya.

Dalam acara ini, hadir pula tiga narasumber yang memperkaya wawasan peserta, Harianto, S.Sos., MM., Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekraf Disbudpar Jatim, Sigit Kusharianto dari Komisi B DPRD Bojonegoro, dan Maftukhan dari Komisi C DPRD Bojonegoro.

Ketiganya memberikan paparan terkait perizinan, kebijakan, dan peluang pengembangan sektor pariwisata secara berkelanjutan.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama, menyebut bahwa kegiatan ini adalah momentum langka yang mempertemukan seluruh stakeholder pariwisata dalam satu forum terbuka.

“Selama ini komunikasi kita belum optimal. Inilah saatnya membangun koneksi kuat antar pelaku usaha dan pemerintah. Kita ingin pariwisata Bojonegoro naik kelas, bukan hanya eksis secara lokal, tapi juga dilirik nasional bahkan internasional,” jelas Welly.

Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang profesional, tertib perizinan, dan ramah wisatawan.

Lebih jauh lagi, dampaknya akan menggerakkan ekonomi lokal serta membuka lebih banyak peluang kerja.

Dengan komitmen kuat dari pemerintah dan semangat para pelaku usaha, Bojonegoro bersiap menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Timur bahkan di mata dunia. (Prokopim)