Infotaiment

Bidan Bojonegoro Borong Apresiasi, Wabup: Targetkan Stunting Tinggal Satu Digit

aksesadim01
2777
×

Bidan Bojonegoro Borong Apresiasi, Wabup: Targetkan Stunting Tinggal Satu Digit

Sebarkan artikel ini
Img 20250531 wa0097

BOJONEGORO — Aksi nyata para bidan di Bojonegoro benar-benar bikin salut, melalui kerja keras mereka di lapangan, angka stunting di kabupaten ini berhasil ditekan dari 14,1% menjadi 11%.

Fakta membanggakan ini jadi sorotan utama dalam pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) VIII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bojonegoro yang berlangsung di Hotel Dewarna.

Wakil Bupati Bojonegoro, Dra. Hj. Nurul Azizah, M.M., membuka acara secara resmi dan menyampaikan apresiasi luar biasa atas peran penting bidan dalam menurunkan stunting serta meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak.

“Ini pencapaian luar biasa! Kerja keras bidan jadi ujung tombak penurunan stunting. Kita targetkan bisa turun hingga angka satu digit,” tegasnya, Sabtu (31/5/2025).

Tak hanya mengapresiasi, Wabup juga menegaskan bahwa Pemkab Bojonegoro berkomitmen penuh mendukung peningkatan kualitas SDM tenaga kesehatan.

Mulai dari kemudahan izin belajar hingga pencantuman gelar akademik bagi bidan yang menempuh pendidikan lanjutan.

“Pendidikan profesi penting, bukan hanya soal gelar, tapi demi kualitas layanan yang lebih maksimal,” lanjut Wabup Nurul.

Acara ini juga menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, S.KM., M.Kes., yang mengenalkan program baru Emergency Button fitur tanggap darurat terintegrasi dengan BPBD dan Damkar.

Fitur ini diharapkan mempermudah bidan dalam situasi darurat agar penanganan bisa cepat, tepat, dan menyelamatkan nyawa.

Muscab ini turut dihadiri oleh Ketua IBI Provinsi Jatim Dr. Siti Maimunah, serta Ketua IBI Bojonegoro Jamilah Qomariyah beserta jajaran.

Selain memilih pengurus baru, forum ini juga jadi ajang konsolidasi semangat untuk terus berinovasi dan memperkuat peran bidan dalam mengurangi AKI, AKB, dan stunting, serta memperluas jangkauan pelayanan kebidanan hingga pelosok desa. (yen)