Daerah

Hari Koperasi di Bojonegoro, Tukang Parkir Raup Untung Banyak

aksesadim01
5751
×

Hari Koperasi di Bojonegoro, Tukang Parkir Raup Untung Banyak

Sebarkan artikel ini
Img 20250717 wa0043

BOJONEGORO – Ada pemandangan menarik dan tak biasa di tengah gegap gempita perayaan pembukaan Hari Koperasi ke-78 tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Bojonegoro, Kamis (17/07/2026).

Bukan hanya peserta dan tamu undangan yang bersuka cita, tapi juga tukang parkir lokal ikut panen berkah dari ramainya acara akbar ini.

Adalah Arif, seorang tukang parkir sepeda motor yang mendadak “banjir rejeki” karena dipercaya mengelola parkiran dadakan di sekitar lokasi acara.

Bersama pemilik lahan setempat, Arif menjadikan momen ini sebagai peluang ekonomi yang tak bisa dilewatkan.

“Alhamdulillah, rame banget, dari siang sampai sore motor terus berdatangan. Tarifnya lima ribu, tapi yang parkir ratusan,” ungkap Arif dengan senyum sumringah.

Perayaan Hari Koperasi yang dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur ini memang membawa efek domino pada perputaran ekonomi lokal.

Hotel, pedagang kaki lima, UMKM, hingga tukang parkir seperti Arif merasakan dampak langsung dari ramainya pengunjung.

Berbekal kerja sama sederhana dengan pemilik lahan, Arif mengatur sistem parkir secara mandiri namun rapi. Setiap pengunjung yang datang membawa motor diarahkan dengan sopan, diberi karcis, dan dijaga ketat keamanannya.

“Saya bagi hasil sama pemilik lahan. Yang penting rapi dan nggak bikin macet. Warga senang, saya juga senang,” ujar pria paruh baya itu.

Fenomena seperti yang dialami Arif bukan hanya sekedar keberuntungan sesaat. Ini menjadi potret nyata bagaimana acara besar pemerintah bisa menjadi pemantik kebangkitan ekonomi mikro lokal, bahkan bagi profesi yang sering dianggap remeh seperti tukang parkir.

Bayangkan, satu titik parkir bisa menghidupi satu keluarga. Dan jika ini terjadi secara masif di berbagai titik sekitar Stadion selama acara berlangsung, maka perputaran uang yang tercipta sangat signifikan.

Dampak ekonomi kerakyatan ini menjadi bukti kuat bahwa Bojonegoro bukan hanya tuan rumah yang ramah, tapi juga subur bagi tumbuhnya harapan baru.

Bukan cuma Arif, para pedagang kecil pun ikut kebanjiran rezeki. Warung kopi, penjual es, bakso diserbu pengunjung. Rasa-rasanya, tiap sudut Stadion Bojonegoro berubah jadi pasar rakyat dadakan yang meriah.

Dari pantauan di lapangan, para pelaku UMKM pun mengaku omzet mereka bisa naik hingga 3-4 kali lipat dari hari biasa.

Dengan suksesnya acara ini, Bojonegoro diganjar banyak pujian dari pengunjung luar daerah maupun peserta koperasi dari kabupaten lain.

Akses transportasi yang memadai, penataan lokasi yang rapi, hingga keaktifan warga dalam menyambut tamu menjadi nilai plus yang patut dibanggakan.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pun dinilai berhasil tidak hanya sebagai pelaksana acara, tetapi juga sebagai penggerak roda ekonomi lokal. Kolaborasi antara pemkab, koperasi, pelaku usaha kecil, dan masyarakat umum menjadi kunci kesuksesan acara ini.

Bagi Arif si tukang parkir, hari ini hingga tanggal 27 Juli mendatang menjadi titik terang dalam hidupnya. Bagi pedagang kecil, momen itu membuka pintu rezeki yang tak terduga. Dan bagi Bojonegoro, hari itu menjadi bukti bahwa geliat ekonomi rakyat bisa bangkit jika semua pihak saling bersinergi.

Hari Koperasi kali ini tak hanya tentang koperasi. Tapi tentang gotong royong, semangat usaha, dan bukti bahwa dari parkiran pun, ekonomi bisa menggeliat. (yen)