BOJONEGORO – Dalam rangka memastikan kelancaran pelaksanaan Pilkada 2024 di Kabupaten Bojonegoro, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Kecamatan Kedungadem, mengadakan bimbingan teknis, di gedung Islamic Center setempat, Senin (18/11/2024, dengan tema “Penguatan Kapasitas SDM Bagi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024 Kecamatan Kedungadem”.
Ada 137 peserta yang terlibat dalam bimbingan teknis ini mencakup seluruh anggota Bawaslu Kecamatan Kedungadem, hadir pula dalam kegiatan Forpincam, perwakilan dari instansi terkait, seperti kepolisian dan pemerintah setempat.
Dalam kegiatan, Camat Kedungadem Bayudono Marga Jelita menyampaikan kepada semua anggota Bawaslu yang hadir, bahwa sebelum melaksanakan tugas, penting untuk diberikan pembekalan. Pembekalan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada anggota, sehingga bisa melakukan tugas dengan baik tanpa kebingungan.
“Sebelum melaksanakan tugas di bekali dulu, supaya ada pemahaman, sebagai tahapan agar tidak salah melangkah dalam melaksanakan tugas,” jelasnya.
Menurut Camat Bayudono, setiap anggota diharapkan untuk mematuhi peraturan yang ada dalam forum ini. Hal ini menjadi penting agar saat menjalankan tugas, semua pihak dalam keadaan siap dan tidak bingung. Harapan dia, semua dalam Pilkada serentak adalah untuk selalu menjaga komunikasi. Komunikasi yang baik di antara anggota akan memastikan bahwa setiap kendala dapat diatasi dengan cepat.
“Patuhi peraturan yang ada dalam forum ini, sebagai pembekalan supaya saat tugas tidak bingung dan selalu komunikasi, harapan kita semua dalam Pilkada serentak selalu komunikasi,” katanya.
Lebih lanjut, Camat menjelaskan pentingnya koordinasi dalam pengawasan. Apapun yang terjadi harus selalu dikoordinasikan. Ia mengungkapkan, bahwa Ketua PPK juga telah melakukan koordinasi terkait tempat penyimpanan logistik KPU yang ada di kecamatan. Untuk dua pemilihan, terdapat 274 kotak suara yang harus dipahami teknisnya oleh semua anggota.
“Ketua PPK sudah berkoordinasi dengan kami, tempat penyimpanan logistik KPU ada di kecamatan, jumlah 274 kotak di kecamatan Kedungadem untuk dua pemilihan Bupati dan Gubernur, saya minta teknisnya betul betul di pahami,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Bawaslu Kecamatan Kedungadem, Nurkholis Eko Cahyono, memberikan sambutan sebelum acara dibuka. Pesan yang disampaikannya berfokus pada pentingnya pemahaman dan kepatuhan terhadap aturan yang ada di lembaga tersebut.
Nurkholis menekankan kepada semua anggota untuk di cermati dan dipelajari sungguh-sungguh. Hal ini mencerminkan harapannya agar setiap anggota bisa menjalankan tugas tanpa kebingungan. Memahami aturan bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai langkah awal dalam menjalankan tanggung jawab dengan baik.
“Di cermati, dipelajari yang sungguh sungguh, agar nanti pada saat bertugas tidak bingung, apapun kondisinya harus koordinasi,” ungkapnya.
Kapolsek Kedungadem, Iptu H. Sholeh S.H, saat dikonfirmasi, mengingatkan semua pihak untuk menjaga ketat pengawasan dalam pelaksanaan pemilu. Menurutnya, pengawasan yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran yang terjadi. Setiap individu yang terlibat harus bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
“Jangan sampai ada PTPS yang mengawasi malah menjadi pelanggar. Jangan sampai seperti itu. Tetap harus menjaga koordinasi dengan APPK dan pihak terkait,” pesannya.
Selanjutnya, Mujiono menjelaskan berbagai aspek penting dalam bimbingan teknis kali ini. Dengan pendekatan yang sistematis dan logis, peserta tidak hanya diajak untuk memahami teori, tetapi juga menerapkan praktik di lapangan. Penjelasan yang disampaikan mencakup metodologi, alat dan teknik yang relevan, serta contoh kasus yang dapat memperkuat pemahaman peserta.
Pelaksanaan bimbingan teknis ini bertujuan untuk mempersiapkan para anggota Bawaslu agar lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul selama proses pemilihan. Dengan memahami berbagai aspek dari pengawasan pemilu, anggota diharapkan dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih baik dan bertanggung jawab. Bimbingan ini juga menjadi wadah diskusi, di mana peserta dapat bertukar pikiran dan pengalaman terkait isu-isu yang berkaitan dengan pemilu. (Kun)