BEKASI — Ketegangan memuncak di kawasan Pangkalan Bambu, Kelurahan Margajaya, Kota Bekasi. Ratusan warga menghadapi ancaman penggusuran yang datang tanpa solusi jelas, tanpa dialog, dan tanpa jaminan relokasi.
Namun mereka tak sendiri Partai Buruh turun langsung ke lokasi, menyatakan dukungan total terhadap perjuangan rakyat mempertahankan ruang hidupnya.
Sekretaris Jenderal Partai Buruh Ferri Nuzarli bersama Ketua Exco Jawa Barat Suparno, serta aktivis dari Suara Muda Kelas Pekerja dan Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID), hadir langsung menyapa warga dan menyimak cerita mereka tentang keresahan, ketakutan, dan harapan yang terus menyala meski dibayang-bayangi penggusuran.
“Ini bukan sekadar soal rumah. Ini soal hak hidup yang layak, hak untuk didengar, dan hak untuk dihargai sebagai warga negara,” tegas Ferri Nuzarli, Senin (04/08/2025).
Dalam suasana haru namun penuh semangat, Ferri menyatakan bahwa Partai Buruh akan mengawal perjuangan warga secara politik dan hukum.
Ia mengecam keras segala bentuk penggusuran paksa tanpa dialog sebagai bentuk ketidakadilan struktural yang harus dihentikan.
Suparno, yang juga ikut dalam kunjungan solidaritas, mengingatkan bahwa penataan kota seharusnya berpihak pada rakyat, bukan malah menyingkirkan mereka.
“Kami minta Pemkot Bekasi hentikan rencana penggusuran ini. Bukalah ruang dialog, warga bukan musuh pembangunan mereka adalah bagian dari solusi,” serunya.
Dalam pernyataan sikap bersama, semua elemen yang hadir menyatakan bahwa perjuangan warga Pangkalan Bambu bukan hanya perjuangan lokal, tapi refleksi dari pertarungan besar rakyat pekerja Indonesia untuk mempertahankan hak atas ruang hidup yang layak, aman, dan bermartabat.
Partai Buruh bersama elemen gerakan rakyat siap terus mengawal, melawan segala bentuk penggusuran paksa, dan memastikan bahwa suara rakyat kecil tidak dibungkam oleh arogansi kekuasaan. (Dms)