BOJONEGORO — Harapan warga Desa Kadungrejo dan Desa Kauman, Kecamatan Baureno, terhadap pemerataan pembangunan kembali menggema.
Pasalnya, hingga saat ini jalan utama yang menghubungkan kedua desa tersebut belum tersentuh pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU), meski menjadi jalur vital bagi aktivitas warga sehari-hari.
Dengan kondisi jalan yang gelap gulita saat malam hari, keresahan pun tak terhindarkan. Padahal, anggaran belanja daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro tergolong besar dan semestinya mampu menjawab kebutuhan dasar seperti penerangan jalan.
“Kami sudah lama menunggu perhatian dari pemerintah. Jalan ini sangat penting bagi warga dua desa, tapi masih saja gelap dan rawan,” ujar Subari, seorang warga yang melintas pada Rabu malam, 16 April 2025.
Subari berharap, janji-janji pembangunan merata yang pernah diutarakan oleh Bupati Bojonegoro yang baru bisa segera dibuktikan dalam tindakan nyata.
Ia secara khusus menyoroti pentingnya pemasangan lampu jalan sepanjang sekitar 5 kilometer dari Kadungrejo menuju Kauman.
“Jangan sampai menunggu jatuh korban baru bertindak. Gelap seperti ini bisa menimbulkan kecelakaan atau tindak kriminal. Kami cuma ingin merasa aman saat melintas,” tambahnya.
Pantauan di lapangan pada Kamis, 17 April 2025, memang menunjukkan belum adanya satu pun titik lampu PJU yang terpasang di sepanjang jalur utama menuju kantor Kecamatan Baureno.
Ironisnya, jalan ini merupakan akses utama antar desa dan berada dalam kewenangan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Melalui media ini, warga Desa Kadungrejo dan Kauman menyuarakan kembali harapan besar mereka: agar tahun ini, melalui dinas terkait, Pemkab Bojonegoro dapat merealisasikan pemasangan PJU di jalur tersebut.
Karena bagi mereka, pembangunan yang adil bukan hanya soal infrastruktur besar di pusat kota, tapi juga soal kehadiran cahaya di jalan-jalan gelap pelosok desa. (yen)