Daerah

Wangi Serabi dan Santan Bakar Hati Warga, Festival Kuliner Bojonegoro Viral

aksesadim01
2878
×

Wangi Serabi dan Santan Bakar Hati Warga, Festival Kuliner Bojonegoro Viral

Sebarkan artikel ini
Img 20250629 wa0000

BOJONEGORO – Sabtu malam 28 Juni 2025 jadi malam penuh aroma nostalgia di jantung kota Bojonegoro. Di area terbuka bekas showroom mobil di perempatan Bombok, bara dari puluhan tungku tanah liat menyala hangat, menebar aroma sedap kayu bakar yang menggoda.

Inilah Festival Seribu Serabi, sajian kuliner legendaris yang menggugah selera sekaligus menghidupkan kembali warisan tradisi khas Bojonegoro.

Diselenggarakan oleh Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kota Bojonegoro, festival ini menghadirkan seribu serabi gratis dari sembilan stand.

Pengunjung cukup menukarkan kupon yang sudah disediakan untuk menikmati lezatnya serabi dengan taburan kelapa parut, sambal kedelai tumbuk, dan siraman santan gurih.

“Ini bukan hanya tentang makanan, tapi juga pelestarian budaya. Serabi khas Bojonegoro harus tetap hidup di tengah gempuran makanan modern,” ujar Paramitha Putri Nagari, Lurah Kepatihan yang menggagas acara ini.

Festival tak hanya menyuguhkan serabi, tapi juga menggandeng puluhan pelaku UMKM kuliner lainnya, menciptakan suasana meriah dan menggairahkan roda ekonomi lokal.

Di balik semangat festival ini juga terselip pesan sakral, memperingati Sedekah Bumi Kelurahan Kepatihan bertema “Umbul Dungo Tedheng Aling-aling”, yakni bentuk doa dan harapan akan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Tak ketinggalan, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, turut hadir dan memberikan apresiasi penuh.

Ia menyebut festival ini bukan hanya kreatif, tapi juga mencerminkan kearifan lokal yang luar biasa.

“Antusiasme warga membuktikan, budaya bisa menggerakkan ekonomi. Ini potensi luar biasa, dan kita siap mendaftarkan acara ini sebagai event tahunan resmi Bojonegoro,” katanya sambil mencicipi langsung serabi buatan warga.

Tak hanya mencicipi, Wabup Nurul bahkan ikut turun tangan dalam proses pembuatan serabi, dari menuang adonan, membalik, hingga menyajikannya.

Dirinya juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini selaras dengan misi pemerintah daerah untuk mendorong UMKM naik kelas dan menekan angka kemiskinan. (yen)