Politik

Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu, KPU Kota Kediri Gelar Golden Swalayan

masbam990
24
×

Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu, KPU Kota Kediri Gelar Golden Swalayan

Sebarkan artikel ini
Img 20241112 Wa0005

KEDIRI – Pada tanggal 9 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri mengadakan acara di Golden Swalayan, Kediri. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemilu dan menyosialisasikan informasi penting terkait tahapan pemilihan umum yang akan datang. Dalam kegiatan tersebut, KPU Kota Kediri memberikan edukasi mengenai tata cara pemungutan suara, daftar pemilih, serta upaya untuk memastikan transparansi dan kejujuran dalam pelaksanaan pemilu.

Selain itu, acara tersebut dihadiri oleh perwakilan masyarakat, tokoh lokal, dan pemantau pemilu untuk mendiskusikan berbagai isu yang relevan dengan pelaksanaan pemilihan umum di kota tersebut. Adanya acara semacam ini diharapkan dapat mendorong kesadaran politik dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam mendukung proses demokrasi yang adil dan terbuka.

Demi suksesnya Pilkada Serentak 27 November mendatang, KPU Kota Kediri menggelar Rapat Koordinasi Penentuan Titik Koordinat Lokasi untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS). Acara dihadiri instansi terkait, Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan.

Komisioner KPU Kota Kediri Divisi Data dan Informasi, Nia Sari, menjelaskan. Bahwa rakor kali ini bertujuan memastikan penentuan titik koordinat TPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini penting guna meminimalkan potensi gangguan saat hari pemungutan suara.

“Jadi kegiatan hari ini itu kami KPU Kota Kediri mengumpulkan teman-teman PPK dan PPS yang sudah berkoordinasi dengan teman-teman KPPS pasca pelantikan 7 November kemarin, untuk menentukan titik koordinat TPS. Kami mengundang pemateri dari Kejaksaan, untuk memberikan nasehat kepada teman-teman PPK dan PPS agar penentuan lokasi TPS di tempat yang netral, tidak berafiliasi dengan paslon tertentu. Tempat yang kami rekomendasikan adalah fasum (fasilitas umum) seperti sekolah,” jelas Nia.

Lebih lanjut, Nia menekankan pentingnya pemilihan lokasi TPS yang aman dan nyaman. Lokasi diupayakan berada di area yang hijau dan teduh untuk mengantisipasi cuaca buruk seperti hujan. TPS dilarang berada di tempat ibadah, namun bisa ditempatkan di halaman dengan syarat mendapat izin dari pengelola.

“Jumlah TPS di Kota Kediri itu ada 405 titik, termasuk TPS khusus di Lapas, Ponpes Al Amin, dan Ponpes Wali Barokah. Untuk lokasi khusus seperti ini, jumlah titik koordinatnya tetap sama karena mereka berada di tempat yang sama,” tambahnya.

Selain fokus pada penentuan titik koordinat, KPU Kota Kediri juga mempersiapkan penerapan Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP). Nia menyampaikan, bahwa simulasi SIREKAP akan dilakukan di Gresik bersama KPU se-Jawa Timur dalam waktu dekat.

“Kami akan simulasi real TPS di Gresik, dan saat ini teman-teman KPPS masih dalam proses instalasi SIREKAP. Dari 810 akun yang diperlukan (2 akun per TPS), sudah 50% selesai diinstal dalam waktu dua hari pasca pelantikan. Kami targetkan instalasi ini selesai dalam empat hari agar bisa segera dilakukan Bimtek SIREKAP,” paparnya.

Nia juga menjelaskan bahwa SIREKAP kali ini mengalami beberapa pembaruan, seperti penambahan algoritma Optical Character Recognition (OCR) dan Optical Mark Recognition (OMR), yang bertujuan meningkatkan akurasi dan kontrol dalam rekapitulasi suara.

“Acara hari ini kami menghadiri rapat koordinasi dari KPU Kota Kediri. Tugas kami adalah memastikan lokasi TPS yang aksesibel dan aman, tidak berada di dekat posko pemenangan atau tempat ibadah. Harapannya, pada hari-H pemilihan, semua bisa berjalan lancar,” ujar Faiz.  (Sdr)