Infotaiment

Tiga Aktivis Muda Bersatu: Simbol Persatuan Buruh, Mahasiswa dan Media Progresif

aksesadim01
2891
×

Tiga Aktivis Muda Bersatu: Simbol Persatuan Buruh, Mahasiswa dan Media Progresif

Sebarkan artikel ini
Img 20250517 wa0024

JAKARTA — Sebuah momen penting terjadi di ruang PITUNG 4, Jakarta, ketika tiga sosok muda dari garis perjuangan rakyat bertemu dalam semangat solidaritas dan perlawanan, pada Sabtu 17 Mei 2025.

Mereka adalah Dimas P Wardhana, Ocha Hermawan, dan Nu’man Fauzi, tiga nama yang kini mulai dikenal luas sebagai wajah baru perlawanan kelas pekerja di Indonesia.

Ketiganya datang dari latar belakang yang berbeda namun memiliki semangat juang yang sama, memperjuangkan keadilan sosial, demokrasi ekonomi, dan hak-hak rakyat kecil.

Pertemuan ini menjadi gambaran nyata bahwa perjuangan tidak bisa dilakukan secara terpisah, melainkan harus bersinergi antara kekuatan buruh, semangat intelektual mahasiswa, dan peran strategis media alternatif.

Dimas P Wardhana adalah tokoh muda dari Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (FSP FARKES) KSPI.

Ia menjabat sebagai Wakil Presiden FSP FARKES serta Wakil Sekjen KSPI Bidang Informasi dan Komunikasi.

Tak hanya aktif di serikat, Dimas juga maju sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Banten dari Dapil 3 melalui Partai Buruh di Pemilu 2024 lalu.

Ia dikenal sebagai jembatan antara gerakan akar rumput dengan ruang-ruang kebijakan formal.

Sementara itu, Ocha Hermawan merupakan aktivis buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang juga aktif di bidang media alternatif.

Lewat Media Perdjoeangan dan PIJAR (Perhimpunan Jurnalis Rakyat), Ocha menjadi salah satu motor penggerak narasi perjuangan buruh di tengah derasnya arus informasi media mainstream.

Ia konsisten mendokumentasikan gerak langkah buruh, dari pabrik ke jalanan, dari aksi ke ruang parlemen.

Lalu ada Nu’man Fauzi, aktivis muda dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang kini menjadi bagian dari tim administrasi di KSPI.

Dalam Pemilu 2024, ia turut serta sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Banten dari Dapil 11 lewat Partai Buruh.

Nu’man membawa warna baru dari gerakan mahasiswa mewakili generasi intelektual muda yang memilih menyatu dengan kekuatan buruh demi membangun arah baru perjuangan politik rakyat.

Pertemuan tiga aktivis ini bukan hanya silaturahmi biasa. Ia menjadi simbol dari kolaborasi strategis antara sektor-sektor penting gerakan rakyat, buruh sebagai tulang punggung produksi, mahasiswa sebagai penyambung lidah kaum intelektual muda, dan media progresif sebagai penggerak opini publik.

Mereka lahir dari semangat yang sama, membesarkan kembali Partai Buruh sebagai alat politik rakyat pekerja, sebuah proyek besar yang dimulai ulang oleh 11 organisasi inisiator termasuk KSPI, FSPMI, dan FSP FARKES.

Ketiganya memainkan peran vital dalam mengorganisir basis massa, menyusun strategi komunikasi, dan memperkuat kesadaran kelas di kalangan rakyat tertindas.

Momen kebersamaan Dimas, Ocha, dan Nu’man yang tertangkap kamera bukan sekadar dokumentasi.

Ia menyimpan makna mendalam tentang kelanjutan estafet perjuangan. Generasi baru gerakan rakyat kini tampil dengan wajah yang lebih segar, berwawasan, dan memiliki kesadaran politik yang tajam.

Dengan menyatukan energi buruh, keberanian mahasiswa, dan kekuatan media alternatif, mereka siap menghadapi tantangan zaman mendorong arah perubahan yang lebih berpihak pada rakyat, bukan elit.

Pertemuan ini adalah bukti bahwa perjuangan belum selesai dan masa depan masih terbuka luas bagi mereka yang berani bersatu, bersuara, dan bertindak. (Dms)