DaerahInfotaiment

Siap-Siap, Mulai TK Hingga SMA di Bojonegoro Dapat Layanan Cek Kesehatan Gratis

aksesadim01
2887
×

Siap-Siap, Mulai TK Hingga SMA di Bojonegoro Dapat Layanan Cek Kesehatan Gratis

Sebarkan artikel ini
Img 20250708 wa0011

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tak main-main dalam mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045. Melalui Dinas Kesehatan, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) resmi diluncurkan dan akan menyasar anak-anak sekolah secara langsung alias jemput bola.

Langkah awal program ini ditandai dengan rapat koordinasi besar yang digelar di Ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (7/7/2025). Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, secara langsung memimpin pertemuan tersebut.

“Mulai hari ini, kita gerak. CKG menyasar anak-anak dari TK sampai SLTA. Ini demi menciptakan generasi unggul dan sehat,” tegas Bupati Wahono.

Menariknya, Bupati Wahono tak hanya ingin cek fisik saja. Ia juga mengusulkan agar pemeriksaan psikologis dimasukkan dalam program ini, mengingat pentingnya kesehatan mental sejak usia dini.

“Generasi emas dimulai dari tubuh dan pikiran yang sehat. Jangan tunggu sakit, deteksi sejak dini,” pesan Wahono kepada seluruh camat dan kepala sekolah.

Ia juga meminta pendataan lengkap anak-anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, agar tidak ada yang terlewat.

Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, menjelaskan bahwa CKG merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Target nasional tahun 2025 adalah 36% masyarakat Indonesia mendapatkan layanan CKG, dan Bojonegoro siap menyambut tantangan itu.

“Target CKG Bojonegoro adalah 477.108 jiwa, atau 36% dari total penduduk. Saat ini baru tercapai 6,01% atau sekitar 28 ribu orang,” jelas Ninik.

Program CKG Sekolah akan dimulai pada tahun ajaran baru (Juli 2025) dan dilaksanakan setahun sekali. Jika tak memungkinkan dilakukan di semester ganjil, maka akan dilanjutkan di semester genap (Januari–Juni).

Sasaran utama program ini adalah anak-anak usia 7 sampai 17 tahun yang berada di sekolah. Namun juga menyasar Anak-anak usia 7 tahun dan 17 tahun di satuan pendidikan, Anak usia 7–17 tahun di luar sekolah, Tenaga pendidik dan kependidikan.

Ninik berharap seluruh pihak turut mendukung. “Kami butuh dukungan dari sekolah, pondok pesantren, sekolah rakyat, juga para orang tua agar CKG ini sukses dan menjangkau semua anak,” tutupnya. (yen)