BOJONEGORO – Suasana Pasar Banjarejo pada Jumat malam (8/8/2025) berubah semarak ketika lantunan gamelan dan suara dalang menggema di halaman pasar.
Pagelaran wayang kulit yang menampilkan Ki Hadi Sukoco ini menjadi bagian dari tradisi sedekah bumi yang rutin digelar warga setempat.
Acara adat ini tak hanya dihadiri ratusan warga, tetapi juga diwarnai kehadiran Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, bersama Camat Bojonegoro Mochlisin, Lurah Banjarejo, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Camat Mochlisin menyampaikan rasa bangga atas antusiasme warga yang hadir.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini menjadi upaya menjaga warisan budaya sekaligus mengajak generasi muda untuk tetap mencintai tradisi leluhur.
“Kegiatan ini 80 persen dananya berasal dari APBD Kelurahan, sisanya swadaya warga. Ke depan, semoga semua dibiayai pemerintah dan bisa disinergikan dengan kelurahan lain untuk menarik wisatawan,” ujarnya.
Sementara, Wabup Nurul Azizah, yang hadir mewakili Bupati Setyo Wahono, mengawali sambutannya dengan menyampaikan salam dan permintaan maaf dari Bupati yang sedang dinas di Jakarta. Namun, pesan penting pun ia sampaikan, terutama soal kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data pemeriksaan kesehatan gratis di acara tersebut, sekitar 70 persen anak-anak yang diperiksa memiliki kadar gula darah tinggi.
Kondisi ini diduga dipicu pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi makanan instan seperti sosis dan makanan olahan lainnya.
“Saya menghimbau orang tua untuk mengajak anak-anak berolahraga dan membiasakan makan makanan sehat di rumah. Makanan instan dan kurang bergerak akan berdampak buruk pada masa depan mereka,” tegas Nurul Azizah.
Tak hanya itu, pemeriksaan mata gratis juga menemukan 63 kasus gangguan penglihatan. Hal ini membuat Wabup mengajak semua pihak lebih peduli pada kesehatan mata masyarakat.
Di sela sambutannya, Nurul Azizah juga membawa kabar gembira. Ia memastikan Pembangunan kembali Pasar Kota Bojonegoro akan dimulai pada 2026, dan pemerintah telah menyiapkan tempat penampungan sementara bagi para pedagang selama proses pembangunan.
Acara yang berlangsung hingga larut malam ini diakhiri dengan harapan Wabup agar tradisi dan budaya Bojonegoro tetap lestari, kesehatan masyarakat meningkat, dan ekonomi daerah terus tumbuh. (Pro/yen)