TNI/POLRI

Polisi Selidiki Keracunan di SMAN 2 Lamongan, Sampel Makanan Tunggu Hasil Lab

aksesadim01
5908
×

Polisi Selidiki Keracunan di SMAN 2 Lamongan, Sampel Makanan Tunggu Hasil Lab

Sebarkan artikel ini
Ddbe74be 5879 4cba aca1 49c8d44f430e

LAMONGAN – Puluhan siswa di SMAN 2 Lamongan jatuh sakit serentak di duga keracunan setelah menyantap makanan yang disajikan dalam agenda sekolah pada Rabu sore (17/9/2025).

Sedikitnya 22 siswa terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan klinik di wilayah Lamongan untuk mendapatkan perawatan medis.

Data resmi mencatat, 18 siswa ditangani di RSI Nashrul Ummah, dengan rincian 12 orang rawat jalan dan 6 lainnya masih menjalani perawatan intensif.

Sementara itu, 2 siswa dirawat di Klinik Sartika, 1 siswa di RS Permata Hati Tikung, serta 1 siswa lainnya di Puskesmas Deket.

Para korban mengeluhkan gejala serupa berupa mual, muntah, dan lemas tak lama setelah menyantap makanan yang disediakan pihak sekolah.

Meski kini kondisi mereka berangsur membaik, sebagian masih harus dalam pengawasan ketat tim medis.

Polres Lamongan langsung bergerak cepat. Tim penyidik dikerahkan untuk mendata korban, meminta keterangan saksi, dan mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi sumber keracunan. Sampel tersebut sudah dikirim ke BBLKM Surabaya untuk diuji laboratorium.

“Kami masih menunggu hasil resmi laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan ini. Langkah koordinasi dengan Dinas Kesehatan sudah dilakukan,” ujar Ipda M. Hamzaid, Kasi Humas Polres Lamongan.

Kasus ini juga mendapat perhatian serius dari Bupati Lamongan, yang langsung menjenguk para siswa di rumah sakit.

Ia menegaskan bahwa seluruh korban harus mendapatkan perawatan maksimal, sekaligus menuntut agar penyebab kejadian segera diungkap agar tidak terulang kembali.

Hingga kini, asal muasal makanan yang memicu keracunan masih misterius. Hasil uji laboratorium akan menjadi kunci jawaban. Peristiwa ini sekaligus menjadi peringatan bahwa pengawasan ketat terhadap keamanan makanan di sekolah tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Masyarakat Lamongan kini hanya bisa menunggu kejelasan penyelidikan, sambil berharap puluhan siswa yang menjadi korban segera pulih sepenuhnya. (Bup)