BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus memacu peningkatan kualitas layanan publik melalui penguatan budaya pelayanan yang responsif, profesional, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Upaya ini diwujudkan lewat Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Pemahaman Budaya Layanan, yang digelar di Ruang Angling, Lantai 2 Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (11/08/2025).
Kegiatan ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari petugas front office, tenaga pelayanan publik di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unit layanan kecamatan, puskesmas, RSUD, hingga petugas Mall Pelayanan Publik (MPP).
Asisten Perekonomian dan Kebudayaan Setda Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur, menegaskan bahwa kualitas pelayanan publik menjadi cerminan wajah pemerintah di mata masyarakat.
“Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman utama. Tanpa SOP, layanan sulit memenuhi standar yang diharapkan warga,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan, kecepatan pelayanan harus dibarengi sikap ramah, responsif, dan penuh rasa hormat kepada masyarakat sebagai mitra.
“Budaya pelayanan yang baik akan menciptakan pengalaman positif bagi warga. Ke depan, akan ada penilaian dari pemerintah provinsi dan pusat terkait budaya pelayanan ini,” tambahnya.
Kepala Bagian Organisasi Setda Bojonegoro, Dyah Enggarini Mukti, mendorong setiap OPD untuk melengkapi unsur pendukung pelayanan, mulai dari SOP, standar pelayanan, maklumat pelayanan, media publikasi, hingga survei kepuasan masyarakat melalui aplikasi e-Sukma.
Dia bahkan menekankan pentingnya mendaftarkan kantor layanan di Google agar warga bisa memberi masukan melalui Google Review.
Bimtek ini menghadirkan Prio Martono, founder Kampung Tumo sekaligus profesional trainer dengan pengalaman 17 tahun di industri penerbangan dan perhotelan.
Prio membagikan strategi menghadapi keluhan pelanggan, teknik hospitality, dan tips melayani dengan hati.
“Pelayanan yang baik lahir dari hati, dimulai dari senyum tulus dan kesiapan membantu,” ungkapnya.
Dengan pelatihan ini, Pemkab Bojonegoro berharap seluruh petugas mampu memberikan pelayanan yang tidak hanya cepat dan tepat, tapi juga berkesan dan membahagiakan masyarakat.
Target akhir adalah terciptanya birokrasi yang humanis, profesional, dan memuaskan warga. (yen)