BOJONEGORO – Nuansa keagamaan dan semangat kolaborasi menyatu dalam sebuah momen bersejarah di Bojonegoro. Ribuan kader Nahdlatul Ulama (NU) dan simpatisan membanjiri kawasan Kampus Universitas NU Sunan Giri (UNUGIRI) dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang NU Bojonegoro dan Banom (Badan Otonom) masa khidmat 2025–2030, pada Minggu 3 Agustus 2025.
Pelantikan ini berubah menjadi panggung besar kebangkitan NU di Bojonegoro. Empat banom besar, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, dan IPPNU ikut dilantik dalam satu momen megah yang membuktikan soliditas dan semangat regenerasi NU di tingkat cabang.
Yang lebih istimewa, acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni, jajaran Forkopimda, PWNU Jawa Timur, serta para sesepuh dan ribuan kader NU dari berbagai penjuru kabupaten.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengungkapkan rasa syukurnya atas jalannya pelantikan yang damai dan demokratis. Dengan nada berseloroh, ia mengatakan, “Alhamdulillah, demokrasinya sudah dewasa. Di Bojonegoro, lempar-lempar kursi sudah selesai,” sontak disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin.
Lebih dari itu, Bupati juga menegaskan pentingnya sinergi NU dengan pemerintah daerah, khususnya dalam membangun ekonomi umat secara mandiri.
Mengingat Bojonegoro yang selama ini bergantung pada sektor migas, Wahono berharap NU dan Banom-nya bisa menjadi pelopor gerakan kemandirian ekonomi rakyat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak pun angkat bicara, menyebut bahwa pelantikan ini merupakan yang terbesar yang pernah ia hadiri di tingkat cabang.
Ia mengapresiasi gebrakan PCNU Bojonegoro dalam membangun kekuatan organisasi yang solid dan berpengaruh.
Emil juga menyinggung program EkoTren (Ekonomi Pesantren) yang kini menjadi program unggulan Pemprov Jatim.
Ia berharap, NU Bojonegoro bisa mengambil peran strategis dan menjadi pionir dalam mewujudkan ekonomi berbasis pesantren sebagai solusi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pelantikan ini menjadi puncak dari rangkaian acara NU Fest 2025 yang sebelumnya telah diramaikan dengan kegiatan khataman Al-Qur’an, jalan sehat, sholawatan, hingga konser musik religi.
Stand bazar UMKM juga turut memeriahkan suasana, menunjukkan bahwa NU tak hanya mengurusi ruhani, tetapi juga perut umat.
Acara ini tak sekedar pengukuhan jabatan, namun merupakan langkah awal bagi pengurus baru untuk memikul amanah besar membangun umat, bangsa, dan daerah dalam bingkai keislaman yang moderat, produktif, dan progresif. (Prokopim)