BOJONEGORO – Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (POPKAB) Bojonegoro 2025 memasuki hari kesembilan, pada Rabu (13/8/2025). Suasana kompetisi semakin memanas dengan lahirnya para juara sementara dari berbagai jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadinpora) Bojonegoro, Arief Nanang Sugianto, menyebut bahwa ajang ini bukan hanya kompetisi fisik, tetapi juga pembentukan karakter, kedisiplinan, dan sportivitas pelajar sejak dini.
“Persaingan tahun ini sangat ketat. Ini bukti pembinaan olahraga pelajar sudah merata di seluruh wilayah Bojonegoro,” ujarnya.
*Klasemen Sementara Memanas*
*Tingkat SD/MI*
Kecamatan Bojonegoro memimpin dengan 121 poin, disusul Kalitidu (42 poin) dan Dander (33 poin).
*Tingkat SMP/MTs*
SMPN 2 Bojonegoro mencuri perhatian dengan koleksi medali terbanyak sejauh ini.
*Tingkat SMA/SMK/MA*
SMAN 2 Taruna Pamong Praja Bojonegoro menunjukkan dominasi dan menjadi buah bibir publik berkat prestasi cemerlang mereka.
*7 Cabang Olahraga Sudah Rampung*
Hingga hari kesembilan, tujuh cabang olahraga (cabor) telah selesai dipertandingkan:
1. Atletik
2. Catur
3. Tenis Meja
4. Renang
5. Bola Basket
6. Karate
7. Judo
*Dari cabang-cabang ini lahir sejumlah juara potensial yang diprediksi bisa mewakili Bojonegoro di ajang provinsi hingga nasional,” ucap Kadinpora Arief Nanang.
*Sisa Laga Penentu Masih Sengit*
Beberapa cabor masih berlangsung panas, seperti Petanque, Bola Voli, dan Sepak Takraw, yang akan menggelar laga penentuan pada Kamis (14/8).
Sementara itu, Bulu Tangkis, Futsal, Pencak Silat, dan Taekwondo masih menunggu jadwal resmi dari panitia.
“Khusus Bola Voli, pertandingan baru dimulai hari Kamis tanggal 14 dan akan berlangsung selama 15 hari. Laga ini diprediksi menjadi salah satu magnet utama karena memasyarakat dan penuh gengsi,” ungkap Arief.
*Target Lahirkan Atlet Nasional*
Kadinpora Bojonegoro menegaskan, POPKAB 2025 diharapkan menjadi kawah candradimuka untuk melahirkan atlet-atlet muda berprestasi.
Apresiasi pun diberikan kepada semua pihak mulai dari panitia, pelatih, guru pendamping, wasit, hingga para pendukung yang menjaga agar kompetisi berjalan meriah dan penuh sportivitas.
“Dengan jadwal pertandingan yang masih panjang, peluang bagi kecamatan atau sekolah untuk mengejar ketertinggalan masih terbuka lebar,” tutupnya.
Publik pun menunggu kejutan yang bisa mengubah total peta klasemen di detik-detik terakhir,” tutupnya. (yen)