LAMONGAN – Sebuah kecelakaan maut terjadi di ruas jalan poros provinsi Sukodadi–Paciran, tempatnya di Desa Duko, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu pagi (7/8/2025), menewaskan seorang pemuda berusia 25 tahun di lokasi kejadian.
Kecelakaan itu melibatkan dua sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Motor Honda Vario S 2262 JCH yang dikendarai Adit, pemuda asal Desa Geger, tengah melaju dari arah selatan dengan kecepatan sedang.
Namun mendadak, dari arah pemukiman, muncul Honda Stelaio S 2744 JCV yang dikemudikan Heri, warga Desa Kolilo, secara tiba-tiba menyeberang tanpa memberi aba-aba.
Tabrakan keras pun tak terhindarkan. Benturan yang sangat keras membuat suara dentuman terdengar hingga radius puluhan meter.
Warga sekitar yang panik langsung berhamburan keluar rumah dan menyaksikan dua pengendara terkapar di atas aspal yang sudah berlumuran darah.
Heri terpental beberapa meter dan mengalami luka parah di kepala. Meski sempat dibantu warga dan tim medis yang tiba, nyawanya tak terselamatkan.
Ia dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian dengan kondisi tubuh mengenaskan.
Sementara itu, Adit hanya mengalami luka ringan dan langsung dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat kepolisian.
Unit Laka Lantas Polres Lamongan bergerak cepat ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan mengamankan barang bukti dua motor yang ringsek.
Jenazah Heri kemudian dibawa ke RS Muhammadiyah Lamongan untuk proses visum.
Tangis pecah ketika jenazah tiba di rumah duka. Heri dikenal sebagai pemuda sopan, murah senyum, dan aktif di kegiatan warga.
Kepergiannya yang tiba-tiba meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Kolilo.
Kasat Lantas Polres Lamongan mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak ceroboh dalam berkendara, apalagi saat melintasi jalur-jalur padat yang rawan kecelakaan.
“Setiap pengendara wajib memastikan situasi aman sebelum menyebrang atau berpindah jalur. Jangan sampai lalai karena bisa merenggut nyawa, baik diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya.
Peristiwa memilukan ini menjadi pengingat bagi semua, satu detik kelalaian bisa mengubah hidup selamanya. Di balik setiap helm dan kendaraan, ada anak, saudara, dan sahabat yang menunggu kepulangan seseorang. (Bup)