BOJONEGORO – Suasana berbeda tampak di halaman Mapolres Bojonegoro, Kamis sore (26/6/2025). Bukan sekadar apel biasa, kali ini ratusan personel polisi bersiaga penuh menyambut datangnya malam 1 Suro, momen sakral yang sarat dengan nilai tradisi dan spiritualitas masyarakat Jawa.
Dipimpin langsung oleh Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, SH, SIK, M.Si, apel pengamanan berlangsung khidmat namun tegas. Hadir dalam apel ini Pejabat Utama (PJU), ASN, serta jajaran Polsek se-Kabupaten Bojonegoro.
“Pengamanan malam 1 Suro ini bukan hanya soal keamanan. Ini soal kehadiran negara, soal memberi rasa aman saat masyarakat menjalankan ritualnya,” tegas Kapolres.
Kapolres menegaskan, seluruh personel wajib meningkatkan patroli Birukan Bojonegoro di area-area yang telah dipetakan sebagai titik rawan keributan, terutama di sekitar kegiatan perguruan silat yang seringkali memperingati malam Suro dengan konvoi atau aksi massa.
“Kami telah mengeluarkan Maklumat Aman Suro 2025. Tidak ada toleransi bagi pelanggaran. Siapa pun yang mengganggu kamtibmas, akan kami tindak sesuai hukum,” ujar AKBP Mario tegas.
Malam 1 Suro memang bukan malam biasa. Di berbagai penjuru Bojonegoro, warga menggelar doa bersama, tirakatan, bahkan ritual adat sebagai bentuk introspeksi dan penyucian diri menyambut tahun baru Jawa.
Namun, Kapolres juga mengingatkan, jangan mencampur makna spiritual dengan aksi yang meresahkan.
“Silakan berdoa, silakan bertradisi. Tapi jangan ada konvoi ugal-ugalan, sweeping, atau membawa senjata tajam. Kami akan tindak tegas,” ujar Kapolres kepada seluruh jajarannya.
Kepolisian berharap masyarakat turut menjaga suasana tetap damai dan tidak terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang berpotensi merusak makna malam sakral ini.
“Mari jaga Suroan agar jadi malam hening, bukan malam huru-hara,” tutup AKBP Mario. (Er)
