BOJONEGORO – Aroma manis dan gurih berpadu di sepanjang jalan sekitar Pasar Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Saat senja mulai merayap, pasar ini bertransformasi menjadi surga kuliner Ramadan yang memikat hati.
Ratusan warga dari berbagai penjuru desa berbondong-bondong datang, membawa serta kerinduan akan hidangan pembuka puasa yang lezat.
Pasar takjil dadakan di seputaran Kecamatan Kedungadem ini bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga panggung interaksi sosial yang hangat.
Para pedagang dengan senyum ramah menawarkan aneka takjil tradisional dan modern. Dari kolak pisang yang legit, es dawet yang segar, hingga gorengan renyah yang menggoda selera, semua tersaji lengkap.
“Saya selalu menyempatkan untuk datang ke sini mencari camilan buat berbuka. Selain mencari takjil juga untuk ngabuburit,” ujar Nia, salah seorang pemburu takjil, Selasa (11/3/2025).
Keramaian ini tak hanya membawa berkah bagi para pedagang, tetapi juga menghidupkan perekonomian lokal.
Para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) turut merasakan dampak positif dari peningkatan penjualan selama bulan Ramadan.
“Alhamdulillah, penjualan kami meningkat selama Ramadan,” ucap Budi sambil melayani pembeli dagangannya.
Pasar takjil Kedungadem bukan sekadar tempat berburu hidangan lezat, tetapi juga cerminan semangat kebersamaan masyarakat Bojonegoro.
Di tengah hiruk pikuk pasar, terjalin silaturahmi yang erat, memperkuat ikatan persaudaraan di bulan suci Ramadan. (yen)
