Opini

Kapolri Warning Capaja: Kalau TNI-Polri Pecah Negara Bahaya

aksesadim01
9349
×

Kapolri Warning Capaja: Kalau TNI-Polri Pecah Negara Bahaya

Sebarkan artikel ini
Img 20250718 wa0084

JAKARTA – Sebanyak 2.000 Calon Perwira Remaja (Capaja) dari TNI dan Polri berkumpul di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat pagi (18/7/2025).

Mereka mendapat pembekalan langsung dari Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, dalam rangkaian jelang Upacara Prasetya Perwira (Praspa) yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli 2025 mendatang.

Para Capaja ini berasal dari empat matra utama, 827 Capaja dari TNI AD, 443 dari TNI AL, 293 dari TNI AU, dan 447 Capaja dari Kepolisian.

Di hadapan para calon perwira muda, Jenderal Sigit menyampaikan pesan penting, sinergitas TNI-Polri adalah pondasi utama menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kalau TNI-Polri sampai terpecah, maka negara ini dalam keadaan bahaya. Sinergitas bukan pilihan, tapi keharusan,” tegas Kapolri.

Dalam pidatonya, Kapolri juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak akan semakin mudah.

Dunia berubah cepat, konflik dan ancaman muncul dalam bentuk baru, dari terorisme, kejahatan siber, hingga perang informasi.

Untuk itu, kekompakan dan kolaborasi TNI-Polri adalah kunci utama untuk menghadapinya.

Kapolri mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa kehadiran TNI dan Polri di tengah masyarakat merupakan bentuk nyata negara hadir.

“TNI dan Polri adalah simbol kedamaian, kedaulatan, sekaligus eksistensi negara. Kalian adalah wajah Indonesia di tengah rakyat,” lanjutnya.

Jenderal Sigit pun meminta seluruh Capaja membangun komunikasi yang solid dan saling mendukung di lapangan.

Dengan kerja sama yang kuat, menurutnya, negara ini akan terus berkembang dan semakin disegani dunia. (Dms)