Daerah

Ini Strategi Bojonegoro Perangi Stunting

aksesadim01
5774
×

Ini Strategi Bojonegoro Perangi Stunting

Sebarkan artikel ini
1af5cb2b 87c0 4268 8665 f291173e1e4c

BOJONEGORO – Upaya serius Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menekan angka stunting terus digencarkan.

Melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan Gerakan Minum Susu Makan Daging dan Telur (Gerimis Madu) kembali dilaksanakan di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Senin (29/9/2025).

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari 17 lokus penanganan stunting di Bojonegoro.

Camat Trucuk, Saad Mujadid, menegaskan bahwa Gemarikan dan Gerimis Madu adalah bagian dari strategi percepatan penurunan stunting di bawah kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah.

“Alhamdulillah angka stunting di Bojonegoro terus menurun dari tahun ke tahun. Semua ini berkat kerja kolaboratif lintas OPD, Puskesmas, dan Pemerintah Desa dalam memantau gizi balita dan ibu hamil,” ujarnya.

Ia menambahkan, pembangunan Bojonegoro tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi juga peningkatan kualitas SDM, kesehatan, dan pendidikan.

“Harapan kami, dengan program ini tidak ada lagi anak-anak stunting di Trucuk maupun Bojonegoro,” tegasnya.

Kabid Perikanan Disnakkan Bojonegoro, Cholilur Rohman, menjelaskan bahwa dalam program Gemarikan dan Gerimis Madu, masyarakat penerima manfaat memperoleh paket percontohan produk olahan ikan, daging, telur, dan susu.

“Tahun ini, kami menyalurkan 3.000 paket bantuan yang tersebar di 17 lokus stunting. Khusus di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, sebanyak 191 paket dibagikan kepada keluarga penerima manfaat,” jelasnya.

Selain pembagian paket, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi gizi dan edukasi konsumsi protein hewani bagi orang tua balita serta ibu hamil.

Materi disampaikan langsung oleh Ahli Gizi RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, dengan harapan masyarakat semakin paham pentingnya konsumsi makanan bergizi.

Salah satu penerima manfaat, Siti Nur Kholif, mengaku bersyukur dan terinspirasi dari kegiatan ini.

“Saya dapat bantuan makanan sehat berupa olahan ikan, ayam, telur, dan susu untuk anak saya. Program ini sangat bermanfaat dan semoga bisa rutin setiap bulan atau tiga bulan sekali,” ucapnya penuh harap.

Lewat program ini, Pemkab Bojonegoro menegaskan komitmennya dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting, sejalan dengan visi peningkatan kualitas SDM daerah. (yen)