Opini

Ini 3 Langkah Mudah Pinjam Drone Penyemprot dari Pemkab Bojonegoro

aksesadim01
5408
×

Ini 3 Langkah Mudah Pinjam Drone Penyemprot dari Pemkab Bojonegoro

Sebarkan artikel ini
Img 20250712 wa0027

BOJONEGORO – Inovasi terus digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di bawah kepemimpinan Bupati Wahono. Terbaru, program peminjaman Drone Sprayer atau alat penyemprot berbasis teknologi tinggi mulai diluncurkan secara luas bagi petani lokal.

Langkah ini menjadi solusi modern untuk mengatasi serangan hama tanpa harus bergantung pada cara konvensional yang melelahkan.

Program yang digagas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro ini menawarkan tiga langkah mudah bagi petani untuk memanfaatkan teknologi drone dalam penyemprotan lahan.

Tak hanya cepat dan efisien, drone ini juga didesain untuk mendukung pertanian ramah lingkungan.

1. AJUKAN – Mudah dan Bisa Lewat Penyuluh Pertanian Desa

Bagi petani yang ingin meminjam drone, cukup mengajukan Surat Permohonan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (GERDAL) ke DKPP. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

Peminjaman dilakukan atas nama Kelompok Tani (Poktan), bukan perorangan.

Anggota Poktan yang meminjam wajib terdaftar dan aktif.

Format surat permohonan bisa dikonsultasikan langsung dengan Penyuluh Pertanian Desa setempat.

Poktan yang mengajukan wajib menyatakan komitmen terhadap sistem pertanian ramah lingkungan.

2. PROSES – Cepat dan Terorganisir

Setelah surat diajukan, tim dari DKPP akan segera melakukan verifikasi data. Bila disetujui, mereka akan langsung menjadwalkan waktu peminjaman.

Penggunaan drone pun tidak dilakukan sendiri, karena akan didampingi oleh operator resmi dari dinas, memastikan proses penyemprotan berjalan lancar dan aman.

3. PAKAI – Efisiensi Tinggi, Hasil Maksimal

Satu unit drone sprayer mampu menyemprot hingga 5 hektare lahan dalam satu hari. Selain menghemat tenaga, hasil penyemprotan juga lebih merata dan cepat, serta mengurangi paparan langsung petani terhadap bahan kimia. Solusi ini terbukti lebih ramah lingkungan, cocok untuk era pertanian berkelanjutan.

“Hama disemprot, gak pake repot” begitu slogan yang diangkat DKPP untuk mempromosikan program ini. Dengan kemudahan yang ditawarkan, pemerintah berharap semakin banyak petani yang mau beralih ke metode yang lebih modern dan aman.

Berita sebelumnya, Bupati Setyo Wahono resmi menggulirkan gebrakan segar berupa penyediaan drone penyemprot pestisida gratis bagi para petani lokal.

Teknologi ini dihadirkan sebagai solusi nyata untuk mempermudah kerja petani, meningkatkan hasil panen, dan tentunya menjaga kesehatan mereka dari paparan bahan kimia berbahaya.

Langkah visioner ini muncul dari keprihatinan atas metode penyemprotan konvensional yang masih banyak dilakukan secara manual.

Selain menguras tenaga, cara lama ini juga berisiko tinggi terhadap kesehatan petani. Kini, dengan hadirnya drone sprayer, proses penyemprotan bisa dilakukan lebih cepat, lebih luas, dan tentu saja, jauh lebih aman.

“Teknologi ini kami hadirkan sebagai bentuk komitmen kami mendukung pertanian modern. Semoga bisa menjadi penyemangat baru bagi petani untuk terus maju,” ungkap Bupati Wahono.

Uji coba pertama dilakukan pada 5 Mei 2025 di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen. Hasilnya, para petani langsung memberikan respon positif. Mereka mengaku terbantu dengan efisiensi waktu dan berkurangnya beban fisik di lapangan. (yen)