Daerah

Hujan Deras Tak Halangi Warga Bojonegoro Curhat Langsung ke Bupati

aksesadim01
2773
×

Hujan Deras Tak Halangi Warga Bojonegoro Curhat Langsung ke Bupati

Sebarkan artikel ini
Img 20250526 wa0026

BOJONEGORO – Hujan deras tak menyurutkan semangat ratusan warga Bojonegoro untuk hadir di Pendopo Malowopati, Senin (26/5/2025), dalam kegiatan SAPA BUPATI yang kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

Program ini menjadi wadah interaktif antara masyarakat dan pemimpin daerah, untuk berdialog langsung, menyampaikan aspirasi, bahkan curhat soal masalah sehari-hari.

Hadir langsung Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, serta jajaran pejabat seperti Pj Sekda, Kepala OPD, camat, kepala desa, hingga perwakilan dari berbagai dinas teknis.

Kali ini, SAPA BUPATI mengusung tema “Quick Win Pengentasan Kemiskinan melalui Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (Gayatri)”, sebuah program pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin lewat ternak ayam petelur.

“Gayatri ini bukan sekadar bantuan, tapi gerakan membangun kemandirian ekonomi dari keluarga pra sejahtera. Didorong dengan data akurat dari Damisda, kita pastikan penerima bantuan tepat sasaran,” tegas Bupati Wahono.

Gayatri sendiri dirancang untuk menyentuh masyarakat paling rentan, memadukan konsep peternakan skala kecil dengan pembinaan berbasis kawasan.

Melalui bantuan paket ayam petelur, masyarakat diarahkan untuk mandiri secara ekonomi.

Bahkan, program ini digandengkan dengan peran perusahaan-perusahaan lokal dalam membangun ekonomi kerakyatan.

Sejak awal dibuka, sesi tanya jawab berlangsung ramai. Salah satu warga, Mohammad Syafii dari Desa Ledok Kulon, menyampaikan idenya tentang pemanfaatan limbah tahu sebagai pupuk.

Respon dari Bupati pun langsung gerak cepat, dua dinas terkait, DLH dan DKPP, diminta langsung menindaklanjuti.

Tak hanya soal ekonomi, dialog juga menyentuh masalah pendidikan. Salah satu isu yang banyak disorot adalah soal ijazah yang ditahan oleh sekolah.

Wabup Nurul Azizah menegaskan, Pemkab sudah turun langsung memeriksa sekolah SD dan SMP yang menjadi kewenangan daerah.

“Sudah kita cek, semua ijazah SD dan SMP aman, tidak ada yang ditahan. Untuk SMA dan SMK, karena di bawah kewenangan provinsi, kita akan terus berkoordinasi,” ujarnya.

Tak ketinggalan, berbagai keluhan soal pupuk, infrastruktur, dan dugaan pungli di sekolah juga ditanggapi langsung oleh Bupati dengan sigap dan terbuka.

Acara yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB itu harus ditutup oleh moderator meski banyak warga masih ingin bertanya.

Suasana hangat, dialog terbuka, dan solusi konkret menjadi ciri khas SAPA BUPATI yang kini semakin dinanti warga.

Program ini bukan hanya ajang temu pemimpin dan rakyat, tapi juga jadi panggung lahirnya solusi dari suara-suara akar rumput. (yen)