BOJONEGORO – Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (POPKAB) Bojonegoro 2025 kian memanas, pada Jum’at 15 Agustus 2025, memasuki hari ke-11 sejak pembukaan, ajang tahunan yang mempertemukan atlet-atlet pelajar terbaik dari berbagai penjuru Bojonegoro ini terus memikat perhatian publik.
Duel sengit di arena, dan semangat juang para peserta menjadi pemandangan yang tak pernah sepi.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Bojonegoro, Arief Nanang Sugianto, mengungkapkan bahwa persaingan tahun ini berlangsung sangat ketat di semua jenjang.
“Ini mencerminkan pemerataan dan kemajuan pembinaan olahraga pelajar di berbagai wilayah Bojonegoro,” ujarnya.
Klasemen Sementara
Kategori SD/MI: Kecamatan Bojonegoro memimpin dengan 133 poin, diikuti Kalitidu (43 poin) dan Dander (38 poin).
Kategori SMP/MTs: Sejumlah sekolah mulai menunjukkan taring, termasuk kejutan dari SMPN 2 Bojonegoro yang mampu menyumbang medali terbanyak sejauh ini di kelompok pelajar SMP.
Kategori SMA/SMK/MA: SMAN 2 Tamansari Pamong Praja tampil dominan, menguasai podium dan menjadi bahan perbincangan publik.
Hingga saat ini, delapan cabang olahraga telah menyelesaikan pertandingan, yaitu, Atletik, Catur, Tenis Meja, Renang, Bola Basket, Karate, Sepak Takraw, dan Judo.
Dari cabor-cabor ini lahir deretan juara yang digadang-gadang menjadi wakil Bojonegoro di ajang provinsi hingga nasional.
Ketegangan belum berakhir. Kadinpora mengatakan, Petanque, Bola Voli, dan Sepatu Roda masih memanas dengan jadwal laga penentuan hingga esok.
Menariknya, Sepatu Roda baru resmi memulai debut hari ini (Jum’at/15/8). Cabor yang sedang naik daun ini akan bergulir selama tiga hari dan diprediksi menghasilkan kejutan.
“Harapannya, Bojonegoro bisa melahirkan atlet berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional dari cabang baru ini,” ungkapnya.
Selain itu, cabor Bulu Tangkis, Futsal, Pencak Silat, dan Taekwondo masih menanti giliran tampil sesuai agenda resmi panitia.
POPKAB Bojonegoro tidak hanya menjadi ajang adu fisik dan strategi, tetapi juga sarana membentuk karakter pelajar yang tangguh, disiplin, sportif, dan berdaya saing tinggi.
Dinpora Bojonegoro menegaskan, kompetisi ini adalah “kawah candradimuka” bagi atlet muda sebelum mereka melangkah ke level yang lebih tinggi.
Apresiasi pun diberikan kepada semua pihak yang terlibat mulai dari panitia, pelatih, wasit, guru pendamping, hingga para pendukung yang menjaga agar kegiatan berjalan meriah dan tertib.
Dengan jadwal yang masih padat, peluang untuk mengubah peta klasemen tetap terbuka. Publik pun menanti kejutan-kejutan baru di sisa pertandingan yang berpotensi mengubah total perolehan medali POPKAB 2025. (yen)
