Daerah

Gizi Anak Bojonegoro Jadi Prioritas, Ini Aksi Nyata Pemerintah

aksesadim01
2776
×

Gizi Anak Bojonegoro Jadi Prioritas, Ini Aksi Nyata Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Img 20250605 wa0062

BOJONEGORO – Upaya menekan angka stunting, gizi buruk, dan penyakit TBC terus dikebut Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Dinas Kesehatan Bojonegoro secara resmi memulai program pembagian makanan tambahan untuk balita, ibu hamil, dan penderita TBC, dimulai dari Kecamatan Purwosari, pada Kamis 5 Juni 2025.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, dan Ketua TP PKK, Cantika Wahono, turun langsung menyerahkan bantuan makanan tambahan dalam acara yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Purwosari.

Kehadiran dua tokoh perempuan penting ini menunjukkan komitmen serius Pemkab dalam membangun generasi yang sehat, kuat, dan berdaya saing.

“Perbaikan gizi bukan sekadar bantuan, tapi investasi masa depan Bojonegoro,” tegas Nurul Azizah.

Sementara Cantika Wahono menekankan pentingnya makanan tinggi protein hewani dan pola hidup bersih agar gizi bisa benar-benar terserap dengan optimal.

Dinkes Bojonegoro tahun ini menargetkan penyaluran makanan tambahan kepada, 621 kasus gizi bermasalah, 1.372 balita stunting di 28 kecamatan, 587 ibu hamil dengan KEK (Kurang Energi Kronis), 31 anak dengan gizi buruk.

Bantuan ini tak hanya berupa makanan tambahan, tetapi juga menjadi momentum edukasi penting soal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti rajin cuci tangan, konsumsi air bersih, dan makan makanan bergizi hal-hal sederhana tapi berdampak besar.

Setelah acara simbolis, Nurul Azizah dan Cantika Wahono juga menyambangi dua rumah penderita TBC di wilayah Purwosari.

Mereka memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat sekaligus memberi dukungan moril agar para penerima merasa tidak sendiri dalam proses penyembuhan.

Di sela kegiatan, Cantika Wahono juga memberi apresiasi khusus kepada Posyandu Desa Sukowati yang masuk 5 besar tingkat Jawa Timur dan siap berlaga di tingkat nasional. Sebuah prestasi yang diharapkan jadi inspirasi bagi posyandu lainnya di Bojonegoro.

Program ini akan berlanjut ke dua lokasi berikutnya, Kepohbaru dan Kapas. Pemkab dan TP PKK memastikan program ini tak berhenti di penyerahan bantuan saja, melainkan berkelanjutan, tepat sasaran, dan terus dipantau efektivitasnya.

Dengan langkah ini, Bojonegoro ingin membuktikan bahwa membangun SDM berkualitas dimulai dari gizi yang baik dan perhatian sejak dini. (yen)