Infotaiment

Empat Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro Ikut Program Bergengsi ke Luar Negeri

aksesadim01
2774
×

Empat Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro Ikut Program Bergengsi ke Luar Negeri

Sebarkan artikel ini
Img 20250616 wa0001

BOJONEGORO – Empat mahasiswa terbaik dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bojonegoro (Mubo) resmi dikirim untuk mengikuti program bergengsi PPL dan KKN Internasional di dua negara sekaligus, Malaysia dan Thailand.

Program yang berlangsung selama hampir satu bulan ini bertajuk “Student Mobility Community Service Programme and Practical Teaching Experience”, diinisiasi oleh IAD Probolinggo. Kegiatan ini tak hanya memperluas wawasan global mahasiswa, tapi juga melatih jiwa kepemimpinan dalam ruang lintas budaya dan agama.

Empat mahasiswa yang terpilih adalah, Juwita Gevi Ayu Pradini, Sabrina Putri Azahra, Laili Khusnul Mufidah, ketiganya dari Prodi Pendidikan Agama Islam dan Muhammad Pandu Septian dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab.

Mereka akan menjalani pelatihan pembuatan media pembelajaran di Universitas Islam Sains Malaysia (USIM) serta melakukan pengabdian masyarakat di komunitas Muslim Thailand dari 12 Juni hingga 7 Juli 2025.

Ketua STIT Mubo, Dr. Ibnu Habibi, M.Pd.I., menyatakan kebanggaannya atas keterlibatan mahasiswanya dalam program ini.

Menurutnya, ini adalah bentuk nyata komitmen STIT Mubo dalam menghasilkan pendidik berjiwa global.

“Kami ingin mahasiswa kami tak hanya cakap dalam teori, tapi juga tangguh dalam praktik nyata, terutama di medan yang menantang secara budaya dan agama,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

Dalam program ini, para peserta akan Mengajar di sekolah Islam, Melatih keterampilan warga lokal, Mengadakan kegiatan keagamaan, Berinteraksi dengan tokoh masyarakat setempat.

Program ini juga menjadi ajang memperluas jejaring antar kampus Islam se-Asia Tenggara dan mempromosikan dakwah, moderasi beragama, serta semangat pendidikan Islam Indonesia di kancah global.

Salah satu peserta, Juwita, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Ini kesempatan langka. Saya ingin belajar sebanyak mungkin, dan memperkenalkan keindahan budaya serta nilai-nilai pendidikan Islam dari Indonesia,” ucapnya.

Program ini bukan hanya tentang kegiatan seremonial, tapi benar-benar jadi laboratorium hidup yang melatih empati, komunikasi lintas budaya, serta menjadikan mahasiswa ambassador pendidikan Islam Indonesia yang berdaya saing internasional.

STIT Mubo berharap kegiatan ini menjadi batu loncatan untuk terus ikut serta dalam program-program berskala internasional sebagai bagian dari transformasi pendidikan tinggi Islam yang kolaboratif dan mendunia. (Er)