Daerah

Digital Branding Sekolah Resmi Dimulai di Bojonegoro

aksesadim01
2776
×

Digital Branding Sekolah Resmi Dimulai di Bojonegoro

Sebarkan artikel ini
Img 20250515 wa0041

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas melalui inovasi di sektor pendidikan.

Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan lewat peluncuran Program Digital Branding Sekolah (DBS) yang resmi dimulai dalam acara Kick Off di D’Konco Kafe, Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kamis (15/05/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, mulai dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, UPT BLK Jatim, hingga mitra strategis seperti PT Pertamina EP Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), PT ADS Bojonegoro, PD BPR Bojonegoro, dan stakeholder lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa digitalisasi merupakan kunci utama dalam transformasi dunia pendidikan masa kini.

“Digital Branding Sekolah adalah cara membangun citra dan identitas sekolah di dunia maya. Ini bukan sekadar tren, tapi kebutuhan agar sekolah tetap relevan dan kompetitif,” tegas Bupati yang akrab disapa Mas Wahono.

Lewat DBS, setiap sekolah baik negeri maupun swasta didorong untuk memanfaatkan website, media sosial, dan platform digital lainnya sebagai sarana promosi dan komunikasi publik.

Menurut Bupati Wahono, strategi ini akan membantu sekolah menarik minat calon siswa, memperkuat reputasi, dan menjangkau masyarakat secara luas.

“Di era digital seperti sekarang, sekolah tidak bisa tertinggal. Harus adaptif, harus tampil. DBS bukan cuma soal pencitraan, tapi bagian dari misi besar Pemkab untuk mencetak SDM unggul,” tambahnya.

Bupati Wahono juga menyoroti peran sentral para pendidik. Menurutnya, guru dan tenaga kependidikan harus menjadi ujung tombak dalam menyongsong transformasi pendidikan digital.

Sementara itu, Agung Prijono, Kasi SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban, menyatakan dukungannya atas inisiatif tersebut.

Ia menyebutkan bahwa dengan jumlah lebih dari 100 SMA/SMK di Bojonegoro dan lulusan mencapai 13.000 siswa tiap tahun, DBS menjadi platform strategis dalam membangun daya saing antar sekolah.

“Ini jadi momentum baru bagi sekolah untuk tampil dengan ciri khas masing-masing secara sportif dan sehat. DBS akan menjadi nilai tambah dalam proses pemilihan sekolah oleh masyarakat,” jelas Agung.

Ia juga mengungkap bahwa Dinas Pendidikan telah menyiapkan sejumlah program untuk mendukung transformasi ini, seperti penguatan Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK dan penerapan program SMA Double Track yang mengombinasikan akademik dengan skill praktis.

Program DBS ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor di Bojonegoro berjalan harmonis demi satu tujuan besar menciptakan generasi unggul yang adaptif terhadap perubahan zaman.

Dengan semangat Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan, langkah ini diharapkan menjadi pijakan penting menuju masa depan pendidikan yang lebih maju. (yen)