BOJONEGORO – Para petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro mulai memasuki masa panen. Walau hasil produksi tahun ini menurun akibat kendala cuaca, senyum tetap merekah di wajah petani. Pasalnya, harga tembakau kering masih bertahan tinggi, yakni di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
Salah satu petani, M. Syukur asal Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, menuturkan bahwa hasil panen kali ini tidak sebanyak tahun lalu karena saat awal tanam sering diguyur hujan.
“Produksi lebih sedikit dibanding tahun kemarin, tapi Alhamdulillah kualitasnya tetap bagus dan harga tembakau kering masih menjanjikan,” jelasnya.
Syukur berharap pemerintah daerah terus mendukung petani, terutama lewat bantuan bibit dan pupuk tembakau, agar beban biaya sebelum masa tanam bisa lebih ringan.
Menanggapi hal itu, Bambang Wahyudi, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda Subkor Tanaman Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, menyampaikan bahwa pihaknya rutin mendampingi petani tembakau.
Beberapa program yang dijalankan DKPP antara lain, Distribusi benih/rindik bersertifikat dan berlabel gratis untuk kelompok tani. Pemantauan harga tembakau, khususnya mulai dari petikan awal hingga kelima. Pelatihan dan pendampingan budidaya tembakau sesuai standar Good Agricultural Practices (GAP).
Saat ini, harga tembakau rajangan kering tercatat di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000/kg, sedangkan daun basah sekitar Rp2.000–Rp3.000/kg.
Selain itu, DKPP juga mendorong petani agar lebih siap menghadapi perubahan iklim, misalnya dengan meninggikan guludan, membuat saluran air, serta mengolah lahan lebih baik agar tanaman tetap tahan terhadap curah hujan tinggi.
Menurut Bambang, penggunaan benih bersertifikat dan penerapan teknik budidaya yang tepat akan menjaga kualitas sekaligus meningkatkan produktivitas tembakau Bojonegoro.
Meski dihadapkan pada cuaca yang tak menentu, optimisme tetap terjaga. Dukungan Pemkab Bojonegoro melalui DKPP diyakini menjadi kunci agar tembakau terus menjadi komoditas unggulan yang mampu menyejahterakan petani di Bojonegoro. (yen)