Daerah

Cantika Wahono Dorong Perempuan Lebih Aktif dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Bojonegoro

aksesadim01
2605
×

Cantika Wahono Dorong Perempuan Lebih Aktif dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Bojonegoro

Sebarkan artikel ini
Img 20250417 wa0068

BOJONEGORO – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam berbagai sektor sebagai langkah strategis untuk menanggulangi kemiskinan.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Workshop Multipihak Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan yang digelar oleh Bojonegoro Institute, Kamis (17/4/2025), di Hotel Eastren Bojonegoro.

Workshop ini bertujuan memperkuat pemahaman lintas sektor mengenai konsep dan dimensi kemiskinan, serta menggali pendekatan inovatif, efisien, dan inklusif dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah yang kaya sumber daya alam, khususnya migas.

Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur akademisi, pelaku usaha, organisasi masyarakat sipil, dan pemerintah, dengan harapan terciptanya kolaborasi nyata dalam mengentaskan kemiskinan di tingkat desa hingga kabupaten.

Dalam pemaparannya, Cantika mengungkapkan bahwa meskipun Bojonegoro memiliki kekayaan sumber daya alam seperti minyak dan gas serta kawasan hutan yang luas, masih ada masyarakat yang hidup dalam kemiskinan.

Oleh karena itu, ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, NGO, akademisi, dan masyarakat dalam memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan di tingkat akar rumput.

Beberapa strategi yang ditawarkan Cantika antara lain: pelatihan kewirausahaan, penyusunan rencana bisnis, manajemen keuangan, pembentukan kelompok UMKM, fasilitasi permodalan, hingga pendampingan dalam pemasaran produk.

Ia juga mendorong adanya wadah berbagi pengalaman antarpengusaha perempuan lokal agar mereka bisa saling menguatkan.

Tak hanya itu, Cantika juga menyerukan agar perempuan lebih aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan di berbagai forum pembangunan, seperti Musdes, Musrenbang Desa, hingga Musrenbang Kabupaten.

Dirinya juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas SDM perempuan melalui program afirmasi seperti beasiswa untuk kelompok rentan, serta memperluas akses terhadap pelatihan kerja, pendidikan, dan sumber pembiayaan usaha.

“Perempuan bukan hanya pelengkap dalam pembangunan, tapi motor penggerak utama jika diberi ruang, dukungan, dan akses yang memadai,” pungkasnya. (yen)