Daerah

Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Dorong Kepala Pasar Laksanakan Gernas Mapan Demi Lingkungan Pasar yang Sehat

aksesadim01
2851
×

Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Dorong Kepala Pasar Laksanakan Gernas Mapan Demi Lingkungan Pasar yang Sehat

Sebarkan artikel ini
Img 20250507 wa0183

BOJONEGORO — Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pasar tradisional yang bersih dan sehat.

Dalam agenda Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Sampah yang digelar di Pasar Banjarejo, Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro mengajak para kepala pasar daerah, pengelola pasar desa, hingga para pedagang untuk bersama-sama menyukseskan Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nasional (Gernas Mapan).

Program ini merupakan inisiatif nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perdagangan, yang bertujuan menata pasar menjadi ruang ekonomi rakyat yang lebih higienis, nyaman, dan ramah lingkungan.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, serta jajaran pengelola pasar se-Kabupaten Bojonegoro. Para pedagang Pasar Banjarejo juga terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Pasar rakyat merupakan denyut nadi perekonomian lokal. Namun, pengelolaan sampah yang belum maksimal serta rendahnya kesadaran akan pentingnya kebersihan masih menjadi tantangan. Untuk itu, Gernas Mapan hadir sebagai jawaban, dengan mengajak seluruh elemen pasar untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan meningkatkan daya saing pasar tradisional.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa isu kebersihan dan kesehatan lingkungan telah menjadi prioritas dalam kepemimpinannya. Ia menyampaikan komitmen penuh untuk mendukung program ini.

“Saya mengajak seluruh petugas pasar dan para pedagang untuk rutin melakukan kegiatan bersih-bersih. Sudah saatnya kita bergerak bersama, membangun pengelolaan sampah berbasis komunitas demi pasar yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Bupati, Rabu (07/05/2025).

Dalam kesempatan yang sama, dialog terbuka antara Bupati, Wakil Bupati, dan pengelola pasar menghasilkan berbagai temuan penting.

Masalah yang dihadapi mencakup penggunaan kantong plastik sekali pakai, keterbatasan tempat penampungan sementara (TPS), hingga jadwal pengangkutan sampah yang belum memadai.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati menilai tantangan itu justru sebagai peluang untuk mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berinovasi dan memperkuat pelayanan publik.

Dirinya menekankan pentingnya menanamkan budaya bersih di pasar sebagai bagian dari gaya hidup, bukan sekadar kewajiban.

“Semangat Gernas Mapan harus ditanamkan dalam hati setiap pengguna pasar. Dari sinilah kesadaran kolektif bisa tumbuh, dan pasar kita akan menjadi tempat yang lebih nyaman dan sehat untuk semua,” tegasnya.

Dengan dukungan penuh dari pimpinan daerah, harapan besar disematkan agar Gernas Mapan bisa menjadi langkah awal transformasi pasar-pasar di Bojonegoro menjadi ruang publik yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. (yen)