BOJONEGORO – Di tengah gemerlap produksi minyak yang menyumbang 25% kebutuhan nasional, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, punya visi besar, memastikan kekayaan migas ini tidak hanya dinikmati generasi sekarang, tapi juga anak cucu di masa depan. Caranya? Dengan membentuk Dana Abadi Migas.
“Minyak ini anugerah, tapi juga tantangan. Kita harus cerdas mengelola kekayaan ini agar tidak habis tak bersisa,” ujar Bupati Wahono dalam Workshop Inisiasi Dana Abadi Daerah yang digelar di Fave Hotel Bojonegoro, Rabu (12/03/2024).
Bojonegoro memang sedang menikmati “durian runtuh” migas. Dana Bagi Hasil (DBH) migas tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp 2,6 triliun! Namun, ironisnya, angka kemiskinan di Bojonegoro masih memprihatinkan, nomor 7 tertinggi di Jawa Timur.
“Ini PR besar bagi kami. Kita harus ubah kutukan sumber daya menjadi berkah yang berkelanjutan,” tegasnya.
Bupati Wahono mengajak seluruh pihak, termasuk NGO dan lembaga lainnya, untuk berkolaborasi merumuskan pengelolaan Dana Abadi Migas yang tepat sasaran. Ia berharap, pada tahun kelima, dana abadi ini sudah mencapai minimal Rp 1,5 triliun.
“Ini bukan sekadar menabung, tapi investasi masa depan. Kita ingin memastikan APBD Bojonegoro tetap stabil, tidak tergantung pada fluktuasi harga minyak,” jelasnya
Strategi Jangka Panjang
Menyadari migas adalah sumber daya tak terbarukan, Bojonegoro menyiapkan strategi jangka panjang. Dana Abadi Migas diharapkan menjadi “bantalan” ekonomi saat produksi migas mulai menurun.
“Kita tidak ingin Bojonegoro kembali miskin setelah migas habis, ini komitmen kita bersama,” tegas Bupati Wahono.
Workshop ini bukan sekadar seremoni. Bojonegoro ingin melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam merumuskan Dana Abadi Migas. Partisipasi publik diharapkan melahirkan kebijakan yang transparan, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kami buka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi publik, ini dana rakyat, harus dikelola untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Bupati.
Dengan semangat kebersamaan, Bojonegoro optimis Dana Abadi Migas akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Sebuah langkah visioner untuk mewujudkan Bojonegoro yang mandiri dan sejahtera. (yen)