Daerah

Bojonegoro Gandeng UGM: Transformasi Daerah dengan Sentuhan Teknologi dan Akademis

aksesadim01
2874
×

Bojonegoro Gandeng UGM: Transformasi Daerah dengan Sentuhan Teknologi dan Akademis

Sebarkan artikel ini
Img 20250302 Wa0055

BOJONEGORO – Bojonegoro siap melangkah lebih jauh dalam pembangunan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro resmi memulai penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dengan menggandeng salah satu universitas terkemuka di Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Acara “kick-off” yang digelar pada Rabu (26/02/2025) ini dihadiri oleh tokoh penting, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno, serta Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah.

Kolaborasi ini bukan sekadar pertemuan biasa. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengungkapkan bahwa langkah ini adalah wujud nyata dari keinginan untuk menghadirkan pembangunan yang berbasis data dan kajian akademis yang kuat.

“Kami ingin memastikan setiap kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Keterlibatan UGM dalam penyusunan RPJMD ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro ke kampus tersebut pada 18 Januari 2025. Dari pertemuan itu, terjalin kerja sama konkret untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Bojonegoro, mulai dari tata kelola pemerintahan, pengelolaan sumber daya air, hingga pengembangan sektor pertanian dan peternakan.

“Kita telah berdialog dan menjalin kerja sama dengan beberapa fakultas di Universitas Gadjah Mada terkait penerapan layanan pemerintah elektronik, pemanfaatan air hujan, pemetaan sumber-sumber air, digitalisasi pertanian, serta peningkatan kesehatan ternak,” jelas Bupati Wahono.

Inovasi dan Teknologi untuk Bojonegoro yang Lebih Baik

Kerja sama ini telah membuahkan hasil yang nyata. Teknologi deteksi air dari UGM telah diadopsi untuk memetakan dan menyalurkan sumber air sungai bawah tanah, membantu mengatasi masalah akses air bersih di daerah terpencil.

Sistem digitalisasi pertanian berbasis Internet of Things (IoT) dan penggunaan drone pestisida juga telah diterapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal.

“Ke depannya, dengan kebijakan berbasis data, kita berikhtiar untuk menghadirkan pembangunan Bojonegoro agar lebih makmur dan membanggakan,” tegas Bupati Wahono.

Sinergi antara Pemkab Bojonegoro dan UGM ini diharapkan dapat menjadi model pembangunan daerah yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan sentuhan teknologi dan kajian akademis yang mendalam, Bojonegoro siap menyongsong masa depan yang lebih cerah. (yen)