Daerah

Batik Bojonegoro Bikin Jatuh Hati, Perajin dari Mojokerto hingga Pekalongan Ikut Workshop

aksesadim01
2885
×

Batik Bojonegoro Bikin Jatuh Hati, Perajin dari Mojokerto hingga Pekalongan Ikut Workshop

Sebarkan artikel ini
Img 20250621 wa0004

BOJONEGORO – Suasana semarak dan penuh inspirasi terasa kental di hari ketiga Bojonegoro Wastra Batik Festival (BWBF) 2025 yang digelar di Alun-Alun Bojonegoro, Jumat (20/6).

Para perajin batik dari berbagai daerah, mulai dari Mojokerto, Pekalongan, hingga Tuban, berkumpul untuk mengikuti workshop bertema “Batik Warna Warni, Warna Alami”.

Workshop ini menghadirkan Arief Wicaksono, owner MEGASBATIK Pekalongan, yang dikenal sebagai praktisi sekaligus pegiat batik warna alam.

Dalam kesempatan ini, Arief membagikan berbagai ilmu, mulai dari proses pembuatan batik, teknik pewarnaan dengan bahan alami, hingga tips perawatan agar batik tetap awet dan memukau.

“Batik itu ibarat kitab. Harus terus dibaca, dipelajari, dan dimaknai,” ujar Arief dengan semangat.

Ia juga mengapresiasi kemegahan BWBF 2025 dan mendorong agar perajin batik lebih aktif berkolaborasi dengan pemerintah.

Salah satu ide menarik dari Arief adalah menjadikan batik lokal sebagai souvenir resmi untuk tamu luar daerah, lengkap dengan narasi sejarah atau filosofi motifnya.

Salah satu peserta, Sudarsih, perajin batik asal Mojokerto yang tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ), mengaku sangat senang bisa hadir dan bertemu langsung dengan Arief Wicaksono.

“Beliau kan di Asosiasi Perajin Batik Indonesia (APBI), dan saya sudah lama ingin bertemu langsung,” ungkapnya.

Ia juga memuji kekayaan motif batik Bojonegoro yang kental dengan unsur lokal. “Saya suka banget. Ada motif daun jati, Kayangan Api, semuanya khas dan mencerminkan identitas Bojonegoro,” tutur pemilik Budar Batik Mojokerto yang sudah 20 tahun lebih menekuni dunia batik ini.

BWBF 2025 tak hanya menjadi ajang pamer karya, tapi juga wadah belajar, bertemu, dan mempererat tali silaturahmi antar perajin dari berbagai daerah.

Semangat untuk melestarikan batik Indonesia pun makin terasa kuat di tengah semarak festival budaya ini. (yen)