Opini

SDM Konstruksi Bojonegoro Naik Kelas, Bupati Dorong Tenaga Lokal Punya Sertifikat Nasional

aksesadim01
4688
×

SDM Konstruksi Bojonegoro Naik Kelas, Bupati Dorong Tenaga Lokal Punya Sertifikat Nasional

Sebarkan artikel ini
4236b932 69f3 44bb beb7 97ae52fe2804

BOJONEGORO – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang konstruksi kembali ditunjukkan dengan dibukanya Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tenaga Operator, Teknisi/Analis Tahap 4 oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, pada Selasa (23/9/2025) di Aula Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR).

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 23–25 September 2025 ini diikuti 74 peserta dengan jabatan kerja Supervisor K3 Konstruksi Jenjang 5. Mereka berasal dari beragam latar belakang pendidikan, mulai 18 orang lulusan SMK, 24 lulusan SMA/MA, 1 orang lulusan D3, hingga 31 lulusan S1.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR), Chusaifi Ivan Rachmanto, menjelaskan pelatihan sekaligus uji sertifikasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kualitas tenaga kerja konstruksi di Bojonegoro lebih kompeten, bersertifikat, dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lain.

“Tujuannya adalah mendukung peningkatan kualitas pembangunan di Kabupaten Bojonegoro, dengan menyiapkan tenaga kerja konstruksi yang profesional, berdaya saing, dan diakui secara nasional,” jelasnya.

Sementara, dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM lokal di bidang konstruksi.

Menurutnya, di era modern saat ini perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat, sehingga kebutuhan infrastruktur dan instrumen pendukungnya juga semakin kompleks.

“Kita ketahui saat ini teknologi berkembang sangat pesat, kebutuhan infrastruktur dan instrumen pendukungnya juga luar biasa. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memiliki kewajiban untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan pasar, serta kesiapan tenaga kerja yang kita miliki,” ungkap Bupati.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa sertifikasi bukan sekadar dokumen formalitas, melainkan pengakuan resmi atas kemampuan seseorang untuk bekerja sesuai standar nasional dan kebutuhan dunia usaha maupun dunia industri.

Bupati juga berpesan agar para peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. Apa yang diperoleh dari para narasumber akan menjadi bekal penting untuk meningkatkan kapasitas pribadi sekaligus mendorong pembangunan Bojonegoro yang lebih berkualitas.

“Sertifikasi ini diharapkan dapat memberikan bekal untuk membaca kebutuhan pasar, sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja konstruksi Bojonegoro,” tegasnya.

Melalui program ini, Pemkab Bojonegoro berharap lahir tenaga konstruksi lokal yang kompeten, profesional, dan tersertifikasi sehingga dapat mendukung proyek pembangunan daerah maupun peluang kerja berskala nasional. (Prokopim/yen)