Infotaiment

Pemuda Bojonegoro Ini Buktikan Bertani Itu Keren, Anak Muda Wajib Tahu

aksesadim01
7001
×

Pemuda Bojonegoro Ini Buktikan Bertani Itu Keren, Anak Muda Wajib Tahu

Sebarkan artikel ini
5ad9f93b d398 47b5 ac44 c8120c25c2e0

BOJONEGORO – Di tengah stigma bahwa pertanian adalah pekerjaan tradisional yang kurang diminati generasi muda, Fatkhul Ilma (28) membuktikan hal sebaliknya.

Pemuda asal Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini menjadikan pertanian bukan hanya profesi keren, tetapi juga bisnis modern yang menjanjikan.

Melalui Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Djoyo Tani yang ia dirikan, hadir sebagai penggerak inovasi pertanian berbasis teknologi.

Kisah sukses Ilma dimulai di usia 23 tahun, saat dia membangun sebuah greenhouse kecil berukuran 4×6 meter. Dari lahan sederhana itu, ia melakukan riset tanaman paling potensial di pasar. Pilihannya jatuh pada cabai dan melon.

“Alhamdulillah, tiap panen hasilnya bagus. Dari situ saya yakin pertanian modern punya masa depan lebih cerah dibanding cara konvensional,” ujarnya.

Hasil riset itu terbukti. Dengan sistem modern, dirinya bisa memanen melon 5–6 kali dalam setahun, jauh lebih produktif daripada cara tradisional.

Serangan hama juga bisa ditekan, sementara pemasaran aman karena sudah ada tengkulak tetap yang siap membeli.

Kini, Ilma memiliki 8 greenhouse, empat untuk produksi skala industri, dan empat untuk riset serta penelitian. Satu greenhouse bisa menghasilkan omzet Rp30 juta sekali panen, dengan keuntungan bersih Rp10–15 juta.

Lebih dari sekadar menanam, Ilma juga menerapkan konsep hilirisasi pertanian. Ia selalu merancang strategi tanam sesuai kebutuhan pasar, sehingga produk yang dihasilkan selalu terserap.

“Kami fokus pada komoditas konsumtif yang pasti diterima pasar, seperti cabai dan melon,” jelasnya.

Ilma tak berhenti belajar. Ia pernah mengikuti program smart farming di Korea Selatan yang mempertemukannya dengan teknologi pertanian canggih.

Pengalaman itu memperkaya wawasannya dalam memadukan teknologi dengan pertanian.

Dedikasinya juga diakui secara nasional. Tahun 2022, ia meraih Juara 2 Pemuda Pelopor Nasional. Puncaknya, pada Agustus 2025, P4S Djoyo Tani dinobatkan sebagai P4S Teladan oleh Kementerian Pertanian.

Melalui P4S Djoyo Tani, Ilma membuka pintu bagi mahasiswa, pelaku usaha, hingga masyarakat umum untuk belajar langsung tentang pertanian modern. Baginya, pertanian tidak boleh dipandang sebelah mata.

“Pertanian itu penting, bahkan strategis. Kalau kita ingin maju, harus mulai sekarang dengan cara yang tepat,” tegasnya.

Dengan inovasi dan konsistensi, Fatkhul Ilma berhasil mengubah wajah pertanian Bojonegoro.

Dirinya membuktikan bahwa bertani tidak lagi identik dengan pekerjaan tradisional, melainkan profesi modern yang produktif, menguntungkan, dan layak digeluti generasi muda. (yen)