Daerah

IPM Bojonegoro Melonjak, 2025 Diproyeksikan Jadi Daerah dengan Kualitas Hidup Tinggi

aksesadim01
6894
×

IPM Bojonegoro Melonjak, 2025 Diproyeksikan Jadi Daerah dengan Kualitas Hidup Tinggi

Sebarkan artikel ini
C562782a 617f 49c5 824c 0f29524ec5fc

BOJONEGORO – Upaya pembangunan manusia di Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan hasil yang nyata.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menjadi indikator utama keberhasilan pembangunan, kini bergerak naik signifikan dari tahun ke tahun.

Bahkan, pada 2025 mendatang, IPM Bojonegoro diproyeksikan menembus angka 73,54 dan resmi masuk ke dalam kategori tinggi.

Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan, menegaskan bahwa tren positif ini merupakan buah dari berbagai program strategis pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah.

“Pada 2024, IPM Kabupaten Bojonegoro tercatat sebesar 72,75, dengan kenaikan 0,95 poin. Itu merupakan kenaikan tertinggi di Jawa Timur. Sementara di 2025, proyeksinya akan kembali naik sebesar 0,79 menjadi 73,54,” ungkapnya, Selasa (9/9/2025).

IPM dibentuk dari tiga dimensi dasar. Pertama, pendidikan, yang diukur melalui Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS).

Kedua, kesehatan, yang dilihat dari Angka Harapan Hidup (AHH). Ketiga, standar hidup layak, yang diukur berdasarkan pengeluaran riil per kapita.

Di Bojonegoro, ketiga aspek tersebut terus mengalami penguatan. Program-program seperti Sekolah Rakyat, angkutan umum gratis bagi pelajar, hingga pembangunan ekonomi masyarakat berbasis keberlanjutan terbukti memberi dampak langsung terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Mengacu pada data Satu Data Bojonegoro, berikut tren kenaikan IPM Kabupaten Bojonegoro dalam lima tahun terakhir:

2020: 69,04 (kategori sedang)

2021: 69,59 (naik 0,55)

2022: 70,12 (kategori tinggi, naik 0,53)

2023: 71,80 (naik 1,68 – kenaikan tertinggi sepanjang lima tahun terakhir)

2024: 72,75 (naik 0,95 – tertinggi se-Jawa Timur)

2025 (proyeksi): 73,54 (naik 0,79, kategori tinggi)

Dari data tersebut terlihat, Bojonegoro bukan hanya konsisten naik, tetapi juga mampu mencatatkan kenaikan tertinggi di level provinsi.

Sesuai dengan klasifikasi Badan Pusat Statistik (BPS), IPM terbagi menjadi empat kategori:

Sangat Tinggi: IPM ≥ 80

Tinggi: 70 ≤ IPM < 80

Sedang: 60 ≤ IPM < 70

Rendah: IPM < 60

Dengan capaian di atas 73, Bojonegoro saat ini sudah mantap berada di kategori tinggi.

Meski demikian, pemerintah daerah masih menargetkan lompatan lebih besar agar bisa mendekati kategori sangat tinggi dalam beberapa tahun mendatang.

IPM bukan sekadar angka statistik, melainkan cerminan kualitas hidup masyarakat. Semakin tinggi IPM, semakin baik pula capaian pembangunan manusia di suatu daerah.

Tren naik IPM Bojonegoro menunjukkan bahwa program pendidikan, layanan kesehatan, serta peningkatan ekonomi masyarakat benar-benar memberikan hasil nyata.

Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada kesejahteraan manusia sebagai pusat pembangunan.

Dengan capaian ini, Bojonegoro dipandang sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang berhasil menjalankan pembangunan inklusif dan berkelanjutan. (yen)