Opini

Bojonegoro Jadi Lokus Studi Lapangan Nasional, Ini Pesan Nurul Azizah

aksesadim01
5083
×

Bojonegoro Jadi Lokus Studi Lapangan Nasional, Ini Pesan Nurul Azizah

Sebarkan artikel ini
Abfb2686 9f58 4528 a359 a5b21b466a6d

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Studi Lapangan (Stula) Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VI dan VII Pola Kontribusi yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur.

Acara penerimaan resmi berlangsung di Ruang Angling Dharma, Kantor Pemkab Bojonegoro, Selasa (12/8/2025), dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah.

Ketua rombongan studi lapangan, Dr. Margo Yuwono Widyaiswara Ahli Utama yang mewakili Kepala BPSDM Jatim mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 90 pejabat eselon III.

Peserta datang dari berbagai instansi, mulai dari lingkup Pemprov Jatim, kabupaten/kota di Jawa Timur, hingga provinsi lain seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Menurut Margo, tujuan studi lapangan ini adalah memberi pengalaman nyata dalam problem-solving di unit kerja pemerintahan, memupuk kreativitas, dan melatih kemampuan advokasi kebijakan.

“Semua itu dilakukan melalui aplikasi pembelajaran kepemimpinan langsung di lokasi kerja nyata (lokus) untuk merumuskan solusi dan inovasi kreatif,” ujarnya.

Sementara, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan BPSDM yang menjadikan Bojonegoro sebagai salah satu lokus pembelajaran.

“Selamat datang di Bojonegoro. Tunjukkan dedikasi dan kontribusi terbaik. Hasilkanlah sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya untuk Pemkab Bojonegoro, tapi juga untuk pemerintah daerah masing-masing,” pesannya.

Usai penerimaan, peserta langsung bergerak menuju sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah ditetapkan sebagai lokasi studi.

Di sinilah para peserta akan mengamati, berdiskusi, dan merancang gagasan inovatif yang bisa diaplikasikan di daerah mereka.

Dengan adanya kegiatan ini, Bojonegoro bukan hanya menjadi tempat belajar, tapi juga ruang kolaborasi antar pejabat daerah lintas provinsi untuk melahirkan ide-ide segar demi pelayanan publik yang lebih baik. (Pro/yen)