Daerah

Gandeng TNI, Pemkab Bojonegoro Cetak BUM Desa Tangguh Lawan Stunting dan Kemiskinan

aksesadim01
7003
×

Gandeng TNI, Pemkab Bojonegoro Cetak BUM Desa Tangguh Lawan Stunting dan Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
6add3f43 ba00 4ffb 8011 5c1335944d29

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali tancap gas dalam memperkuat perekonomian desa. Bekerja sama dengan TNI melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125, digelar Pelatihan Pemberdayaan BUM Desa di Balai Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kamis (7/8/2025).

Tak sekadar pelatihan biasa, kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan besar menjadikan BUM Desa sebagai penggerak utama ekonomi lokal.

Komandan SST III Satgas TMMD, Letda Inf M. Fathur Rozi, mengungkapkan bahwa TMMD 2025 di Bojonegoro merupakan gabungan kekuatan tiga matra TNI, darat, laut, dan udara.

Mereka hadir tidak hanya untuk membangun infrastruktur, tapi juga menanamkan kekuatan ekonomi di akar rumput.

“Pelatihan BUM Desa adalah bagian dari misi nonfisik kami. Ini upaya nyata TNI membantu percepatan pembangunan dan kemanunggalan dengan rakyat,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Evie Octavia Marini, Kabid Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan Dinas PMD Bojonegoro, menekankan bahwa pelatihan ini menjadi strategi penting untuk memperkuat manajemen BUM Desa dan meningkatkan kapasitas SDM-nya.

“Dari 419 BUM Desa yang ada, sebagian besar masih dalam tahap pemula dan berkembang. Kita ingin mereka naik kelas menjadi BUM Desa Maju dan mandiri,” ungkapnya.

Evie menyebut, pelatihan ini juga diarahkan untuk mendukung program strategis daerah seperti penurunan angka stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, hingga ketahanan pangan berbasis desa.

Salah satu sorotan utama dalam pelatihan ini adalah program unggulan Gerakan Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI). Program ini dinilai sangat cocok dijalankan BUM Desa sebagai unit usaha kolektif yang punya nilai ekonomi tinggi.

“BUM Desa bisa menjadi motor penggerak GAYATRI di tingkat desa. Ini solusi nyata meningkatkan pendapatan rumah tangga sambil mendukung kemandirian pangan,” terang Evie.

Sebanyak 36 peserta dari jajaran direktur, bendahara, dan pengawas BUM Desa se-Kecamatan Temayang ikut serta dalam pelatihan.

Mereka didorong menjajaki kemitraan di sektor peternakan, khususnya ayam petelur, yang kini menjadi primadona baru ekonomi desa.

Camat Temayang, Basuki, dalam arahannya meminta BUM Desa yang sudah mendapatkan bantuan keuangan dari Kabupaten maupun Provinsi untuk tak berhenti berinovasi.

“Ke depan, BUM Desa harus bisa menggandeng mitra seperti KDMP (Kemitraan Desa Mandiri Produktif) agar roda ekonomi masyarakat makin berputar kencang,” tuturnya.

Dengan sinergi luar biasa antara TNI, Pemkab Bojonegoro, dan pengelola BUM Desa, harapan besar kini tumbuh, desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan dan tangguh.

Pelatihan ini bukan sekedar transfer ilmu, tapi juga menjadi titik awal transformasi ekonomi desa berbasis potensi lokal. Saat BUM Desa naik kelas, maka kesejahteraan warga bukan lagi angan. (yen)