Daerah

Transformasi Digital Desa Kauman: Dari Wi-Fi Gratis Hingga Aplikasi Posyandu Berbasis AI

aksesadim01
6778
×

Transformasi Digital Desa Kauman: Dari Wi-Fi Gratis Hingga Aplikasi Posyandu Berbasis AI

Sebarkan artikel ini
Bfa70618 a85e 4f00 99d4 c63cb8836f40

BOJONEGORO – Prestasi Desa Kauman, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, menembus babak final Lomba Desa Digital 2025 adalah buah dari perjuangan panjang yang dirintis sejak 2018.

Lewat kerja keras, komitmen, dan semangat gotong royong, desa ini menjelma menjadi contoh nyata bahwa transformasi digital bukan hanya mimpi.

Kepala Desa Kauman, Yulia Purwaningtyasari, mengungkapkan bahwa capaian ini bukan hasil instan.

“Ini bukan perjuangan semalam. Ini proses bertahun-tahun yang kami mulai sejak 2018. Transformasi digital adalah keniscayaan demi pelayanan publik yang transparan, efisien, dan inklusif,” ujarnya.

Segalanya bermula pada 2018 saat Kauman membangun situs desa berbasis OpenSID, lengkap dengan arsip digital sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan informasi.

Tahun 2019, warga diajak melek teknologi lewat pelatihan membuat blog pribadi yang diintegrasikan ke web desa. Wi-Fi publik juga mulai disediakan demi menunjang keterhubungan warga.

Lalu datang pandemi COVID-19 di tahun 2020. Saat desa lain masih beradaptasi, Kauman justru tampil sigap dengan meluncurkan layanan mandiri digital guna mempercepat urusan administrasi tanpa harus bertatap muka.

Tahun 2021 jadi momentum penting. Kauman dinobatkan sebagai Desa Cinta Statistik, sekaligus meluncurkan Lapak Desa Online untuk memfasilitasi UMKM lokal berjualan secara digital.

Berlanjut ke 2022, jaringan Wi-Fi publik diperluas, sementara sistem keamanan desa ditingkatkan dengan pemasangan CCTV di titik strategis.

Tahun 2023, konsep Smart Village resmi diusung. Beragam pelatihan digital marketing digelar dan IT Center didirikan sebagai ruang belajar teknologi masyarakat.

Memasuki 2024, transformasi makin mantap. Desa Kauman meluncurkan Perpustakaan Digital, menambah titik CCTV jadi 16 unit, serta menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) di kantor desa.

Tak hanya itu, Wi-Fi publik tersebar di enam lokasi vital seperti masjid, poskamling, dan balai warga.

Sistem geotagging juga mulai digunakan untuk memastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran dan transparan.

Puncaknya terjadi tahun ini, 2025. Kauman memperkenalkan SiBaKu (Sistem Informasi Bayi dan Balita Kauman), aplikasi berbasis digital yang memudahkan kader posyandu dalam mencatat layanan kesehatan, sekaligus memberi akses bagi masyarakat untuk memantau riwayat kesehatan anggota keluarganya dari balita hingga lansia.

“Dengan SiBaKu, posyandu jadi lebih cepat, efisien, dan tanpa ribet. Semua data ada di genggaman,” ungkap Hamidah, salah satu kader kesehatan setempat.

Menariknya, fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi ini mampu mengenali kebutuhan spesifik warga dan memberi respon otomatis yang akurat.

Hamidah berharap inovasi digital ini terus berkembang agar manfaatnya makin luas dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Kauman bukan sekadar membangun infrastruktur digital, tetapi juga membentuk budaya digital di tengah masyarakat.

Seluruh proses ini adalah bukti bahwa digitalisasi desa bukan jargon kosong, melainkan strategi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan semangat kolaboratif, kerja keras, dan inovasi berkelanjutan, Desa Kauman kini menapaki jalur sebagai role model desa digital di tingkat regional, bahkan nasional. (yen)