Opini

Wajib Ditiru, Kauman Bojonegoro Buktikan Desa Digital Itu Nyata dan Bisa

aksesadim01
5782
×

Wajib Ditiru, Kauman Bojonegoro Buktikan Desa Digital Itu Nyata dan Bisa

Sebarkan artikel ini
B0af4b3b 8a7e 4a86 8035 7a0ccfb0044f

BOJONEGORO – Digitalisasi bukan lagi sekedar jargon di Desa Kauman, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Desa ini berhasil membuktikan bahwa desa pun bisa tampil modern dan melek teknologi.

Hasilnya, Desa Kauman sukses menembus enam besar nasional dalam ajang bergengsi Lomba Desa Digital 2025.

Keberhasilan ini bukan datang begitu saja. Desa Kauman telah menapaki jalur transformasi digital sejak 2018, dimulai dari pembangunan website berbasis OpenSID, lalu berkembang dengan integrasi data, pelayanan publik digital, hingga pemberdayaan UMKM melalui platform daring.

Puncaknya, pada Kamis (31/7/2025), tim juri dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (KEMENDES PDT) RI melakukan verifikasi lapangan sebagai tahap penilaian akhir. Hadir dalam kegiatan itu dua perwakilan BPI Kemendes, Arif Purbantara dan Imam Budianto.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bojonegoro, Djoko Lukito, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian luar biasa ini.

“Desa digital seperti Kauman adalah model masa depan. Layanan administrasi makin cepat, UMKM makin naik kelas, dan masyarakat bisa ikut mengawasi jalannya pemerintahan desa secara langsung,” jelasnya.

Tak hanya berinovasi dalam pelayanan publik, Desa Kauman juga ditantang untuk menciptakan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan warganya.

Aspek yang dinilai meliputi teknis pembuatan, kebermanfaatan, serta implementasi aplikasinya di lapangan.

Menurut Arif Purbantara, kompetisi ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita untuk mempercepat pemerataan digitalisasi.

“Transformasi digital tak bisa ditunda. Ini soal efisiensi, transparansi, dan kemajuan ekonomi desa. Kita harus tangkap peluang baik ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kauman, Yulia Purwaningtyasari, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif yang penuh dedikasi.

“Perjalanan menuju desa digital kami mulai sejak 2018. Bukan hal instan. Semua butuh komitmen, visi jangka panjang, dan adaptasi dengan era digital,” ujarnya.

Langkah digitalisasi dimulai dari pembuatan website desa dan digitalisasi arsip, lalu dilanjutkan edukasi warga untuk membuat blog pribadi, integrasi informasi, penyediaan Wi-Fi gratis, hingga pemanfaatan teknologi dalam semua lini pelayanan.

Hasilnya kini mulai terlihat nyata, layanan publik makin efisien, masyarakat makin melek digital, dan ekonomi desa ikut tumbuh.

Kini, verifikasi lapang ini akan menentukan siapa yang layak dinobatkan sebagai juara nasional.

Namun bagi warga Desa Kauman, mereka sudah jadi juara karena berhasil membuktikan bahwa teknologi bisa mengubah wajah desa secara menyeluruh. (yen)