BOJONEGORO – Kedekatan antara TNI dan masyarakat tak hanya bisa dilihat dari pembangunan fisik semata. Di Desa Soko, Kecamatan Temayang, para personel Satgas TMMD ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro justru menunjukkan sisi humanis mereka dengan rutin mengikuti kegiatan keagamaan warga setempat.
Setiap Kamis malam, para prajurit TNI ini tak canggung duduk bersila di ruang tamu rumah-rumah warga, larut dalam suasana religius pembacaan Surat Yasin dan doa tahlil.
Tradisi ini sudah mengakar kuat di kalangan masyarakat Jawa dan biasanya digelar menjelang malam Jumat.
Komandan SSK Satgas TMMD, Lettu Inf Setyo Budi, menjelaskan bahwa keikutsertaan TNI dalam kegiatan tahlilan merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI untuk hadir bersama masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga sosial budaya dan keagamaan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI bukan hanya membangun jalan, jembatan, atau fasilitas umum lainnya, tapi juga membangun hati dan silaturahmi dengan rakyat,” ujarnya.
Tak sekedar hadir, keikutsertaan para anggota Satgas TMMD dalam kegiatan tahlilan ini juga menjadi ruang silaturahmi dan pendekatan emosional antara tentara dan warga.
Ini sekaligus menjadi bukti bahwa program TMMD bukan hanya proyek fisik, melainkan juga program perekat hubungan sosial.
Barianto (44), warga RT 006 RW 002 Desa Soko, mengaku sangat terharu dengan kebersamaan yang tercipta.
Ia menilai bahwa kehadiran para tentara dalam tahlilan adalah bentuk perhatian yang tulus dari institusi TNI.
“Biasanya tentara itu kan terkesan tegas dan kaku. Tapi ini beda, mereka ikut duduk bareng kita, ikut doa, ngobrol akrab. Rasanya TNI jadi bagian dari keluarga kita,” ucap Barianto.
Program TMMD ke-125 sendiri mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah.”
Tak hanya fokus pada pembangunan fisik seperti peningkatan infrastruktur desa, tetapi juga menyasar kegiatan non-fisik seperti penyuluhan, sosialisasi, dan kegiatan sosial budaya seperti ini.
Tujuannya memperkuat ketahanan sosial masyarakat, mempererat gotong royong, dan membangun kesadaran berbangsa dan bernegara. Dan semua itu, dimulai dari hal-hal kecil yang penuh makna seperti ikut tahlilan di malam Kamis. (Er)