Infotaiment

Senapan Sakti dari Bengkel Bojonegoro: Rahasia Emas Porprov Jatim 2025

aksesadim01
4108
×

Senapan Sakti dari Bengkel Bojonegoro: Rahasia Emas Porprov Jatim 2025

Sebarkan artikel ini
Img 20250719 wa0008

BOJONEGORO – Di balik sorak-sorai podium kemenangan Porprov Jawa Timur 2025, tersimpan kisah heroik yang tak sekedar soal medali.

Di tangan seorang anak muda bernama Rasikhan Ahmad Al-Hazmi, melesatlah peluru emas yang mengantarkan Bojonegoro menoreh sejarah.

Namun, ada satu benda yang diam-diam mencuri perhatian, senapan legendaris yang tak hanya jadi alat, tapi saksi bisu perjuangan.

Senapan itu bukan senapan sembarangan. Dirakit, disetel, dan dirawat dengan tangan penuh cinta oleh sang pelatih, Coach Slamet Raharjo Heri Nugroho atau yang lebih dikenal dengan Coach Heri.

Bukan di lapangan tembak mewah, melainkan dari bengkel mobil miliknya yang sederhana di Jalan Setia Budi 74 Klangon, Bojonegoro. Di sanalah “senjata sakti” itu lahir.

“Senapan itu bukan cuma alat. Itu adalah simbol perjuangan, proses panjang, dan kerja keras tanpa kompromi,” ujar Coach Heri.

Coach Heri bukan nama baru dalam dunia menembak. Sejak bergabung dengan PERBAKIN tahun 2013, ia telah melahirkan deretan atlet muda yang tak hanya piawai secara teknis, tapi juga kuat secara mental.

Di bawah naungan AISC Bojonegoro klub menembak yang bermarkas di Jalan WR Supratman 11 ia membentuk bibit-bibit unggul, dan Rasikhan alias Rafa adalah bintang paling bersinar.

Dalam nomor Multirange, Rafa tampil luar biasa. Dengan skor 340 poin, ia unggul jauh dari pesaing tangguh asal Jombang yang hanya mencetak 320.

Tapi kemenangan itu tak datang begitu saja. Ada ratusan jam latihan, tetes peluh, dan ketenangan luar biasa di garis tembak.

Semua itu dibangun bersama Coach Heri dengan senapan rakitan tangan sendiri.

“Fokus. Percaya pada latihan. Jangan ragu begitu berdiri di garis tembak,” pesan tegas Coach Heri kepada para atlet didikannya.

Rafa sendiri bukan remaja biasa. Ia adalah putra dari Danramil Kalitidu, Bapak Surahmat dan Ibu Lina Ahsani.

Dididik dalam keluarga penuh kedisiplinan, Rafa mendapat asupan mental juara sejak kecil.

Namun tempaan sejati datang dari lapangan tembak dan peluh latihan.

Kini, senapan emas itu disimpan dengan penuh kehormatan. Tapi bukan sekadar disimpan senapan tersebut menjadi ikon motivasi bagi para atlet AISC lainnya.

Banyak yang datang ke rumah Coach Heri hanya untuk melihatnya, menyentuhnya, bahkan sekadar menyerap energi juara darinya.

Senapan itu telah berubah dari sekadar logam menjadi lambang harapan. Di tangan Coach Heri, senapan adalah karya seni dengan visi, misi, dan semangat membawa nama Bojonegoro ke level nasional. (yen)