InfotaimentOpiniPeristiwa

Rekonstruksi Mengerikan, Ibu di Gresik Dibunuh Depan Anak Balita

aksesadim01
2892
×

Rekonstruksi Mengerikan, Ibu di Gresik Dibunuh Depan Anak Balita

Sebarkan artikel ini
Img 20250707 wa0191

GRESIK – Setelah lebih dari setahun buron, Ahmad Midhol, pelaku utama perampokan berdarah di Desa Ima’an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, akhirnya berhasil diringkus aparat.

Polisi langsung menggelar rekonstruksi untuk mengungkap detail aksi keji yang menewaskan Wardatun Toyibah, istri seorang pengusaha ternama di Gresik.

Dalam rekonstruksi yang digelar Senin (7/7/2025), polisi juga menghadirkan Asrofin, rekan Midhol yang sebelumnya telah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dan kini mendekam di Lapas Malang. Keduanya diketahui merencanakan aksi ini dengan matang.

Aksi Dimulai dari Rumah Otak Pelaku

Adegan dimulai dari rumah Midhol, hanya berjarak 50 meter dari rumah korban. Di situ, Midhol memerintahkan Asrofin untuk menyamar sebagai pembeli pulsa di toko milik korban. Taktik ini digunakan agar korban lengah.

Keduanya lalu menyelinap lewat pintu belakang. Dengan linggis di tangan, Asrofin mencongkel pintu dan membuka akses masuk ke dalam rumah.

Saat itu, suami korban, Mahfud, sedang tertidur di ruang keluarga terpisah dari sang istri dan anak mereka yang masih balita.

Midhol masuk ke kamar dan membongkar lemari demi mencari uang. Namun, saat hendak kabur, ia dipergoki langsung oleh Wardatun. Panik dan takut aksinya terbongkar, Midhol membekap mulut korban.

Tusukan Brutal di Depan Anak Korban

Korban melawan. Dalam kepanikan, Midhol menghunus golok yang telah ia bawa dan menyerang korban secara membabi buta. Tragisnya, saat sang anak berada dalam pelukan sang ibu, sabetan golok juga mengenai si kecil.

Setelah memastikan korban tak bernyawa, Midhol kabur. Ia menyembunyikan uang hasil rampokan di belakang rumahnya dan memerintahkan Asrofin untuk membuang golok yang digunakan membunuh.

Rekonstruksi Bongkar 33 Adegan, 4 Lokasi TKP

Menurut KBO Satreskrim Polres Gresik, Iptu Muhammad Nur Setyabudi, rekonstruksi dilakukan di empat lokasi berbeda dengan total 33 adegan. Proses ini bertujuan mendalami setiap detail kejadian dan melihat apakah ada fakta baru.

“Rekonstruksi ini penting untuk memastikan kronologi dan peran masing-masing pelaku. Namun sejauh ini, belum ditemukan tersangka baru,” ujarnya. (fs)