Infotaiment

Kiprah 43 Tahun PSJB: 50 Buku Puluhan Penghargaan dan Semangat Tak Pernah Padam

aksesadim01
2888
×

Kiprah 43 Tahun PSJB: 50 Buku Puluhan Penghargaan dan Semangat Tak Pernah Padam

Sebarkan artikel ini
Img 20250707 wa0001

BOJONEGORO – Suasana hangat dan sarat nuansa budaya terasa kental saat para pecinta sastra Jawa berkumpul dalam perayaan ulang tahun ke-43 Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro (PSJB), Minggu (6/7/2025).

Acara digelar di rumah salah satu sastrawan senior, Nono Warnono, di Desa Gajah, Kecamatan Baureno, dan menjadi momen istimewa bagi dunia sastra Jawa di Bojonegoro.

Bukan hanya penulis lokal, sejumlah sastrawan kenamaan turut hadir memeriahkan perayaan, seperti JFX Hoery, Mas Gampang Prawoto, Nono Warnono, Emi Sudarwati, dan Herry Abdi Gusti.

Bahkan, penulis dari luar daerah seperti Hery Lamongan pun turut bergabung. Kehadiran para seniman kondang Bojonegoro seperti Darminto, Agus Shigro, dan Eko Peye juga menambah semarak suasana.

Malam itu, suasana khas Jawa terasa begitu kental. Lantunan tembang macapat dan geguritan menggema, membuai hadirin ke dalam nostalgia budaya Jawa yang damai dan penuh makna.

Ketua PSJB, Nono Warnono, menegaskan bahwa PSJB akan terus berkomitmen “nguri-uri” atau melestarikan bahasa dan sastra Jawa.

Sejak didirikan tahun 1982, PSJB telah menorehkan banyak prestasi membanggakan dan mengharumkan nama Bojonegoro di berbagai kancah nasional, termasuk dalam ajang penghargaan Sutasoma, Rancage, hingga Balai Bahasa.

“Kami bangga bisa tetap eksis selama 43 tahun. Semangat kami tetap sama, menjaga dan menyebarkan nilai luhur sastra Jawa,” tutur Nono.

Sementara itu, JFX Hoery, salah satu pendiri PSJB, mengenang awal berdirinya organisasi ini di tengah situasi yang kala itu tidak mudah.

Ia menegaskan bahwa istilah “Pamarsudi” (pencari atau penggali) dipilih agar siapa pun yang mencintai bahasa Jawa bisa bergabung, tanpa sekat.

“Dulu mendirikan komunitas itu tantangan besar karena situasi politik. Tapi kami konsisten, dan sekarang PSJB sudah menerbitkan 50 judul buku,” jelasnya.

Tak hanya menerbitkan buku, PSJB juga aktif mengumpulkan cerita rakyat Bojonegoro serta menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga.

Ke depan, PSJB berencana masuk ke sekolah-sekolah, membawa semangat sastra Jawa kepada generasi muda.

Dengan semangat yang tak pernah luntur, PSJB terus melangkah sebagai garda depan pelestari kearifan lokal dan budaya leluhur Bojonegoro. (yen)