Daerah
aksesadim01
2879
×

Sebarkan artikel ini
Img 20250629 wa0066

 

 

 

BOJONEGORO – Semarak Festival Geopark Bojonegoro 2025 mencapai puncaknya, malam Minggu (28/6/2025) di lokasi wisata ikonik Kayangan Api berubah menjadi panggung megah bagi “Gelar Seni Taruna Budaya”.

Ribuan mata dimanjakan dengan aksi Drummer Jam yang menggelegar (Nguber Drummer) dan pagelaran Ketoprak kolosal.

Acara yang dirangkai dengan gala dinner ini turut dihadiri para perwakilan geopark dari berbagai kota.

Kusnandaka Tjatur, General Manager Pusat Informasi Geologi (PIG) Bojonegoro, menyampaikan apresiasinya. Ia menegaskan keunikan Bojonegoro sebagai satu-satunya geopark di Indonesia yang diberkahi kekayaan migas melimpah.

“Bojonegoro dianugerahi banyak geopark,” ungkapnya bangga.

Sorotan utama malam itu adalah pementasan Ketoprak dengan lakon epik “Sang Empu Kriyokusumo, Keris Jangkung Luk Telu”.

Lakon ini, yang berlatar belakang pemberontakan Ra Kuti di masa Raja Jayanegara, berhasil dihidupkan dengan apik oleh para seniman berbakat dari Sanggar Abdi Dalem.

Sebelum puncak kemeriahan malam, Festival Geopark Bojonegoro 2025 telah dimulai sejak pagi hari.

Pembukaan Festival dan Jambore Taruna Budaya menjadi penanda dimulainya rangkaian acara.

Siang harinya dilanjutkan dengan petualangan seru Geo Adventure Jaringan Geopark Indonesia.

Para peserta diajak mendalami kekayaan geologi dan budaya Bojonegoro.

Rangkaian kegiatan siang hari meliputi Geopark Talk di Pusat Informasi Geologi (PIG) Geopark Bojonegoro, Jalan Panglima Sudirman.

Tak hanya itu, Geo Adventure juga membawa peserta menjelajahi keunikan Sumur Minyak Tua Teksas Wonocolo (Geosite Wonocolo) di Kecamatan Kedewan, serta kunjungan edukatif ke biosite Agrowisata Belimbing Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu.

Festival Geopark Bojonegoro 2025 ini tak sekadar hiburan. Acara ini dihelat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dengan satu tujuan mulia, memadukan pelestarian budaya lokal dengan penguatan potensi Geowisata Bojonegoro menuju pengakuan UNESCO Global Geopark.

Sebuah langkah besar untuk membawa nama Bojonegoro mendunia, antusiasme warga pun tak terbendung. M Darussalam, salah satu penonton asal Kecamatan Ngasem, mengaku sangat senang dengan festival ini.

“Karena rumah saya dekat jadi tiap hari nonton,” tuturnya semringah, menjadi saksi betapa acara ini berhasil menarik perhatian dan kebanggaan masyarakat lokal.

Festival Geopark Bojonegoro 2025 ini berlangsung selama empat hari penuh, mulai Kamis (26/06/2025) hingga Minggu (29/06/2025), menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi siapa saja yang datang. (yen)