InfotaimentPeristiwa

Pelaku Utama Pembunuhan di Imaan Gresik Berhasil Ditangkap Setelah Setahun Buron

aksesadim01
2879
×

Pelaku Utama Pembunuhan di Imaan Gresik Berhasil Ditangkap Setelah Setahun Buron

Sebarkan artikel ini
Img 20250629 wa0055

GRESIK – Pelarian panjang Ahmad Midhol, otak di balik perampokan sadis yang merenggut nyawa Wardatun Toyyibah di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, akhirnya berakhir.

Setelah lebih dari setahun hidup dalam persembunyian, buronan paling dicari ini berhasil disergap oleh Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik di jantung hutan sawit Kalimantan.

Penangkapan ini sontak menjadi kabar gembira yang mengakhiri keresahan masyarakat.

Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu membenarkan penangkapan dramatis ini, Midhol, yang selama ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), diringkus saat bersembunyi di kebun sawit terpencil di Desa Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Sebuah lokasi yang dipilih Midhol untuk menghilangkan jejak, namun tak luput dari bidikan tajam Tim Macan Giri.

Penangkapan krusial ini dipimpin langsung oleh Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Ipda Andi Muh. Asyraf Gunawan, Minggu 29 Juni 2025.

Saat ini, Midhol sedang dalam perjalanan kembali ke Rutan Mapolres Gresik untuk menghadapi konsekuensi dari perbuatan kejinya.

“Ini menunjukkan komitmen Polres Gresik terhadap setiap kasus yang menjadi atensi masyarakat. Banyak masyarakat yang menghubungi kami langsung agar DPO pembunuhan Midhol bisa segera ditangkap. Dan akhirnya berhasil diamankan Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik,” tegas AKBP Rovan.

Midhol adalah dalang utama di balik insiden perampokan berdarah pada 16 Maret 2024 lalu.

Pria berusia 38 tahun ini tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri, Wardatun Toyyibah (28), dengan menusukkan benda tajam ke leher dan dada korban hingga tewas.

Tak hanya itu, ia juga menggasak uang tunai sekitar Rp 150 juta dari laci kamar korban.

Mirisnya, rumah Midhol dan Wardatun Toyyibah ternyata saling berdekatan.

Setelah melancarkan aksinya, Midhol langsung menghilang bak ditelan bumi selama lebih dari setahun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Midhol juga dikenal sebagai preman kampung yang sering meresahkan warga.

Dari hasil perampokan sadis tersebut, seluruh uang Rp 150 juta dibawa kabur oleh Midhol.

Sementara dua komplotannya, Asrofin (40) dan Sobikhul Alim (20), yang turut membantu aksi kejahatan tersebut, masing-masing hanya diberi bagian Rp 8 juta.

Tiga serangkai perampok bengis ini memiliki peran spesifik saat beraksi. Midhol memegang peranan paling vital, ia yang menyusup ke kamar korban, mengeksekusi Wardatun Toyibah, dan menggasak harta.

Sementara itu, Asrofin bertugas mencongkel pintu belakang dan mengambil ponsel milik suami korban, Mahfud (42).

Sobikhul Alim membawa tali yang disiapkan untuk mengikat korban jika ada perlawanan.

Setelah melakukan kejahatan, rasa takut mulai menghantui komplotan ini.

Sobikhul Alim ditemukan tewas pada 26 Maret 2024 setelah diperiksa polisi, dengan dugaan bunuh diri akibat menelan sianida.

Kemudian, pada 7 April 2024, Asrofin berhasil ditangkap di persembunyiannya di Wonosalam, Jombang, dan kini telah divonis 12 tahun penjara.

Kini, dengan tertangkapnya Ahmad Midhol, lingkaran keadilan untuk kasus pembunuhan tragis di Imaan Gresik ini akhirnya tertutup sepenuhnya. (Fs)