Peristiwa

Evakuasi Dramatis Pendaki Asal Malaysia di Rinjani, Ini Kronologinya

aksesadim01
2881
×

Evakuasi Dramatis Pendaki Asal Malaysia di Rinjani, Ini Kronologinya

Sebarkan artikel ini
Img 20250629 wa0012

LOMBOK – Aura magis Gunung Rinjani, sang puncak kebanggaan Pulau Lombok, kembali diselimuti kabar tak sedap. Hanya berselang sepekan dari insiden pendaki asal Brasil, kini seorang pendaki warga negara Malaysia bernama Nazli bin Awang Mahat (47) dilaporkan mengalami kecelakaan serius setelah tergelincir sejauh 200 meter ke arah Danau Segara Anak pada Jumat malam (27/6/2025).

Menurut laporan yang diterima Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Taufikurrahman, dari pemandu pada Jumat sore sekitar pukul 15.20 WITA, Nazli tergelincir saat hendak menuruni jalur licin menuju Danau Segara Anak. Kondisi jalur yang menantang diduga menjadi penyebab utama insiden ini.

“Yang bersangkutan mengalami kecelakaan dan tergelincir di arah menuju Danau Segara Anak,” ungkap Taufik, membenarkan kejadian nahas tersebut.

Nazli dilaporkan mengalami luka di kepala dan cedera pergelangan kaki, membuatnya tak mampu melanjutkan perjalanan.

Tak buang waktu, tim evakuasi gabungan langsung bergerak cepat menuju lokasi, meskipun medan sulit dan malam semakin larut, upaya penyelamatan dimulai sekitar pukul 23.00 WITA.

Dengan perjuangan keras, korban berhasil dibawa turun menggunakan tandu.

“Korban berhasil dibawa turun dengan tandu,” kata Taufik.

Setelah melalui perjalanan panjang yang melelahkan, Nazli tiba di shelter emergency Pelawangan Sembalun pada Sabtu dini hari (28/6) pukul 01.30 WITA.

Setelah beristirahat singkat selama dua jam, evakuasi dilanjutkan, dan korban akhirnya tiba di pos 2 Sembalun pukul 06.30 WIB.

Sementara itu, AKP Nicolas Oesman, Kasi Humas Polres Lombok Timur, memberikan sedikit gambaran mengenai dugaan penyebab insiden ini.

Ia menjelaskan bahwa rombongan Nazli yang berjumlah 12 orang sedang dalam perjalanan kembali dari Puncak Rinjani menuju Segara Anak.

“Pas di Segara Anak, mau turun ke Segara Anak, kan orang sering lalu lalang dengan porter itu, akhirnya terpelesetlah salah satu orang itu,” ujar Nicolas.

Dia menambahkan, kemungkinan korban terpeleset saat berusaha menghindar dari kepadatan pendaki dan porter yang berpapasan di jalur sempit.

Beruntung, teman-teman Nazli sigap memberikan pertolongan awal sebelum tim evakuasi tiba.

Setelah berhasil dievakuasi, Nazli segera dilarikan ke Puskesmas Sembalun untuk penanganan medis lebih lanjut.

Insiden ini terjadi hanya sepekan setelah kejadian serupa menimpa pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), pada Sabtu (21/6/2025).

Juliana, yang merasa kelelahan dan memilih beristirahat saat rekan-rekannya menuju puncak, ditemukan jatuh ke bawah setelah tim pemandu turun.

Evakuasi Juliana menjadi operasi pencarian dan penyelamatan yang panjang dan penuh rintangan, melibatkan penggunaan UAV, sebelum akhirnya jenazahnya berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6) dan diautopsi di RSUD Bali Mandara.

Dengan rentetan insiden ini, keselamatan pendaki di Gunung Rinjani menjadi sorotan utama. Apakah ada langkah mitigasi lebih lanjut yang akan diambil untuk menjamin keamanan para petualang di gunung megah ini. (Wy)