Daerah

Bojonegoro Buka Festival Geopark 2025, Ribuan Pasang Mata Terkagum

aksesadim01
2650
×

Bojonegoro Buka Festival Geopark 2025, Ribuan Pasang Mata Terkagum

Sebarkan artikel ini
Img 20250628 wa0126

BOJONEGORO – Gema budaya dan semangat pelestarian alam berpadu megah dalam pembukaan Festival Geopark dan Jambore Taruna Budaya Jawa Timur 2025 yang digelar di kawasan Geopark Kayangan Api, Kecamatan Sendangharjo, Sabtu (28/6/2025).

Perhelatan ini bukan hanya jadi ajang seni dan edukasi, tapi juga simbol kuatnya sinergi lintas sektor untuk membawa Bojonegoro menuju status Aspiring UNESCO Global Geopark 2026.

Prosesi kirab budaya mengawali pembukaan acara dengan nuansa sakral. Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, disambut tarian sakral khas Kayangan Api yang menggambarkan kisah legendaris Empu Supa dari era Majapahit, sebuah momen yang menegaskan kedalaman narasi budaya lokal Bojonegoro.

Sejumlah tokoh penting hadir memeriahkan dan mendukung acara ini, di antaranya, Endah Hariani (Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11), Edy Slameto (Perwakilan Badan Geologi Kementerian ESDM), Evi Afianasari (Kepala Disbudpar Jatim), Perwakilan dari enam geopark nasional seperti Ijen, Maratus, dan Marangin Jambi, Unsur Forkopimda dan DPRD Bojonegoro, serta seluruh jajaran OPD.

Tak hanya seremoni, acara ini juga mencatatkan momen penting berupa pengukuhan kepengurusan baru Taruna Budaya Jawa Timur serta penandatanganan kerja sama strategis antar badan pengelola Geopark.

Semua ini menjadi bagian dari langkah konkret menuju penguatan jaringan dan sinergi geopark nasional.

Dalam laporannya, Kadisbudpar Bojonegoro menyampaikan kabar gembira: Bojonegoro telah sukses mempertahankan status Geopark Nasional usai revalidasi pada 10–15 Juni 2025.

Dukungan pun mengalir deras, termasuk dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang menyatakan komitmen penuh untuk mengusung Bojonegoro ke level internasional pada 2026.

“Geopark itu bukan hanya soal batu dan fosil, tapi juga manusia, tradisi, dan cerita-cerita lokal yang terus hidup,” tegas Evi Afianasari dalam sambutannya.

Ia mengingatkan pentingnya pelestarian budaya tak benda seperti bahasa daerah, ritual adat, dan seni lokal dalam proses penilaian UNESCO.

Sementara itu, Wakil Bupati Nurul Azizah menyoroti bahwa Geopark Nasional Bojonegoro mencakup 16 geo-situs, 3 bio-situs, dan 8 cultural-situs.

“Keberhasilan menuju UNESCO Global Geopark akan membawa manfaat besar bagi branding daerah, pengembangan pariwisata, hingga peningkatan riset dan pendidikan,” katanya.

Festival Geopark 2025 yang digelar hingga Minggu (29/6) ini pun menjadi titik penting menuju panggung dunia membuktikan bahwa Bojonegoro tidak hanya kaya akan alam, tapi juga kuat dalam menjaga identitas budaya bangsa. (yen)